2016

Tahun 2015 telah berlalu dan selamat datang 2016. Saya tak punya tradisi lepas sambut untuk mereka, bahkan tidak juga bersibuk dengan resolusi diri yang akan dikerjakan selama setahun ke depan.

Tidur sebelum jam 12 malam dan bangun tahu-tahu sudah waktu subuh di tahun yang baru.

Berbagai ramalan yang akan terjadi di tahun 2016 makin beredar kencang di akhir tahun, baik ramalan politik, ekonomi, sosial maupun pertahanan keamanan level regional dan internasional. Beberapa ramalan menimbulkan optimisme tapi tak sedikit ramalan yang bernada skeptis dan tidak percaya diri. read more

Intafa’a

Jumat berkah.

Seorang kawan saya yang bekerja di perusahaan otomotif berkirim SMS, akan bertamu sebelum jumatan: “Mau mbayar utang, Mas!”

Beberapa bulan yang lalu, ia pinjam uang kepada saya lima juta untuk membayar UKT anaknya yang masuk seleksi PTN. Kebetulan waktu itu saya memang sedang pegang uang cash, setelah mendapat arisan mingguan yang saya ikuti dengan potong uang makan. Belum juga uang tersebut saya manfaatkan, datang kawan saya itu menyampaikan hajatnya kalau lagi butuh uang untuk urusan sekolah anaknya. read more

Menjadi ibu

Sarmintara tak sabar menunggu bulan Desember. Kemarin dulu ia mendatangi biro perjalanan umroh, mendaftarkan atas nama dirinya dan ibunya. Tabungan yang ia mulai sejak lima tahun lalu, telah cukup untuk pergi umroh berdua.

“Memang sudah menjadi keinginan saya mengajak ibu ke Tanah Suci, pak haji,” ujar Samintara kepada Mas Suryat, di serambi masjid sambil menunggu dimulainya ibadah shalat Jumat.

“Alhamdulillah, mas. Insya Allah semua urusan lancar ya. Jadi mau berangkat dari mana, Jakarta atau Surabaya?” tanya Mas Suryat.

“Ambil Surabaya saja, pak haji. Lagian saya bisa mendampingi ibu mulai dari keberangkatan dari Jember,” jawab Sarmintara.

Mas Suryat menyarankan kepada Sarmintara untuk segera membikin paspor, agar jauh-jauh hari sudah memegang dokumen imigrasi. Selebihnya, biar Gusti Allah yang mengatur semuanya. read more