Hikayat Ratu Balqis #2

Berita lagit yang dahulu dicuri oleh kakeknya, ternyata benar adanya. Kerajaan Sheba setelah diwariskan kepada Ratu Balqis menjadi sebuah negeri yang kaya-raya. Rakyatnya hidup sejahtera. Ratu Balqis memiliki kekuasaan yang sangat luas. Ia juga seorang wanita yang cantik, cerdas dan mendapatkan kepercayaan sepenuhnya dari para punggawa dan rakyatnya.

Kemasyhuran Kerajaan Sheba dengan Ratu Balqis-nya sampai terdengar oleh Raja Salomo, pimpinan sebuah kerajaan yang sangat besar. Raja Solomo penasaran ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang Kerajaan Sheba dan ratunya. Apalagi ditambah adanya gosip kalau Ratu Balqis berkaki kuda. read more

Hikayat Ratu Balqis #1

Ada seorang raja yang gemar berburu. Kegiatan berburu menjadi obat penat di sela waktunya mengelola sebuah kerajaan besar yang bernama Sheba.

Pada suatu perburuan, ia merasa sangat letih. Pada gurun pasir yang seakan tiada bertepi itu belum juga nampak hewan buruan, padahal siang itu terik matahari kurang bersabahat apalagi persediaan air minumnya telah habis.

Dari kejauhan ia melihat sebuah tenda dan buru-buru ia menghampiri tenda tersebut. Di depan tenda duduk seseorang yang sudah tua dan raja menyapanya.

“Wahai, kakek yang bijaksana. Bolehkah aku mampir sejenak di tendamu sekaligus meminta air barang seteguk untuk membasahi kerongkonganku yang sudah kering?” read more

Gegeran di Keraton Pajang

Lelaki yang satu ini bisa disebut sebagai pria yang cantik, yakni sosok pria yang elok parasnya serta  lembut tingkah lakunya. Banyak perempuan yang tergila-gila kepadanya. Ya, lelaki tersebut bernama Raden Pabelan dan ia mempunyai label lananging jagad, atau playboy mirip Arjuna kalau boleh disebut begitu.

Ia merupakan putra Tumenggung Mayang, salah satu menteri kepercayaan Sultan Hadiwijaya, penguasa Kesultanan Pajang. Pabelan mempunyai wajah yang sangat rupawan, konon di wilayah Pajang tidak ada yang mampu mengalahkan indahnya paras mukanya itu. Tetapi, sifat Pabelan tidak seelok wajahnya. Jari-jari tangan tidak akan cukup untuk menghitung sudah berapa wanita yang menjadi korban atau mengorbankan diri untuk Pabelan. Baik itu yang masih perawan, janda atau bahkan yang masih menjadi istri orang.

Tumenggung Mayang tentu saja malu atas perilaku Pabelan dan selalu gelisah memikirkan kelakukan anak laki-laki satu-satunya itu. Kelakuan Pabelan mengancam kedudukannya sebagai tumenggung, karena ia telah mendapatkan peringatan keras dari Sultan Pajang agar menghentikan tingkah Pabelan yang buruk itu. Satu-satunya jalan, ia harus membunuh anak kandungnya itu. read more