Alkisah, semenjak ditinggal mati suaminya mBok Srintul semakin kesepian. Ia tinggal sendirian di tepi hutan, tanpa anak tanpa saudara. Selama berumah tangga ia memang tiada beranak pinak, apalagi usianya kini sudah mendekati senja.
Pada suatu hari, ia pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar seperti biasanya. Namun kali ini ia berasa sangat letih, sehingga ia duduk di bawah pohon besar sambil beristirahat. Seandainya aku punya anak, pasti ada yang membantuku. Ia bergumam.
Kemudian ia dikejutkan oleh kedatangan raksasa berkulit hijau penunggu pohon besar. Raksasa itu tertawa menggelegar mendengar gumaman mBok Srintul. read more