Bersahabat dengan saraf kejepit

Sambungan dari artikel: Penyempitan diskus L 4/5 suspect HNP

Karena rasa penasaran saya untuk mengetahui penyebab pegal-pegal yang tidak karuan rasanya itu, semua proses pemeriksaan dari dokter saraf saya turuti. Saya melakukan tes EMG (Elektromiografi) yakni teknik yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi saraf dan otot dengan cara merekam aktivitas listrik yang dihasilkan oleh otot skeletal. Tes ini digunakan untuk mendiagnosis kelainan otot dan saraf.

Setelah dilihat hasilnya saya mesti jalani pemeriksaan MRI. Hadueh. Saya mesti mem-budget-kan dulu untuk bisa MRI, karena biayanya lumayan mahal.

Seumur-umur baru pertama kali saya melakukan pemeriksaan MRI. Prosedurnya mirip-mirip kalau akan dilakukan tindakan operasi besar, mesti menandatangani surat pernyataan (antisipasi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan). Setelah membaca hasil MRI,  dokter merujuk saya ke dokter spesialis bedah orthopedi (tulang belakang). Hadueh lagi.

Kali ini saran tersebut belum saya turuti, sebab saya belum mengenggam nyali untuk operasi. Hati saya masih gamang untuk tindakan operasi. Untuk sementara saya akan bersahabat dulu dengan saraf kejepit. read more

Tanpa pustaka, ingatan (akan) hilang

Selama masa karantina Pandemi COVID-19, ritme kehidupan saya berasa sedikit melambat. COVID-19 telah berdampak serius kepada semua sektor usaha, baik sektor formal maupun sektor informal. Saat bekerja di kantor, saya merasa waktu berjalan sangat cepat, tau-tau sudah sore. Beda dengan sekarang ini. Untuk mencapai waktu istirahat siang saja, berasa lama. Mirip-mirip kondisi sepuluh hari pertama puasa.

Saya tidak menjalankan WFH, karena memang pekerjaan saya di kantor tidak bisa dilakukan di rumah. Di kantor, kami menjalankan protokol pencegahan COVID-19 dengan sangat ketat.

***

Dua bulan belakangan ini, saya mulai aktif membaca buku lagi. Ketika saya merapikan rak buku, ternyata buku-buku yang masih tersegel plastik jumlahnya banyak sekali. Dulu waktu membeli buku-buku tersebut terbesit di benak saya, akan saya nikmati di masa pensiun nanti.

Sebagian buku yang tersegel plastik tersebut saya kirimkan ke ibu, yang memang suka membaca. Tidak saya kirim sekaligus, tetapi satu buku per minggu yang saya kirimkan melalui jasa kurir. Perkiraan saya, seminggu ibu bisa menyelesaikan satu buku. read more

Kacamata baca saya

Arkian, kira-kira enam belas bulan yang lalu pada sebuah perjalanan KW-JOG via jalur selatan, saya merasa rambu-rambu lalu-lintas penunjuk arah sulit terbaca pada jarak jauh. Terlihat buram. Awalnya saya mengira kalau kaca mobilnya yang kurang bersih, ternyata setelah saya alihkan pandangan melalui jendela terbuka, masih buram saja.

Dalam berkendara malam hari, sinar lampu kendaraan yang simpangan dengan saya sangat menyilaukan mata, sehingga saya mesti memelankan laju kendaraan untuk menghindari kecelakaan.

Kembali dari JOG, saya periksa mata dan diketahui kalau kedua mata saya katarak yakni kondisi yang membuat lensa mata terlihat keruh atau berkabut. Padahal normalnya, lensa mata terlihat jernih dan tembus pandang (transparan). Kondisi katarak mata sebelah kanan saya lebih parah dan dokter menyarankan untuk dilakukan operasi. Kemudian saya mencari info lebih lanjut tentang katarak dan bagaimana operasi katarak dilakukan, bahkan dengan gamblang dapat dilihat di yutub. Bismillah, saya mantap untuk melakukan operasi katarak mata kanan dulu. read more