Jatah gagal

Pada suatu kesempatan makan malam bersama anak perempuannya, Mas Suryat membuka pembicaraan kalau telur goreng masakan anaknya itu enak dan gurih. Nasi panas plus telur dadar rasanya nikmat nian.

“Sengaja telur itu aku gosongin dikit. Bapak senang yang agak gosong kan?”

“Iyo, apalagi bawangnya agak kriuk-kriuk nih.”

Telur dadar dicampur irisan bawang merah dan dibumbui royco atau semacamnya. Awalnya digoreng dengan api kecil, untuk memberikan efek gosong api dibesarkan dan telur dibolak-balik sampai matang.

“Eh, ngomong-ngomong sudah berapa lamaran yang kamu kirim ke perusahaan-perusahan? Ada 30an?”

“Lebih lah. Ada 40an kali ya. Dulu bapak berapa banyak?”

Mas Suryat mengingat-ingat. read more

MPP: ingin punya toko kelontong

MPP singkatan dari Masa Persiapan Pensiun. Meskipun di tempat saya bekerja tidak ada program MPP, saya mesti menyiapkan diri menjelang pensiun nanti. Setidaknya menyiapkan mental saat tidak seproduktif hari ini. Hitungan saya, dua puluh tiga bulan lagi saya akan memasuki usia pensiun.

Saya sendiri beranggapan kalau ber-MPP  penting dilakukan, sebab saya mesti menyediakan waktu untuk penyesuaian diri terhadap masa pensiun yang akan saya alami. Hal ini saya lakukan supaya tidak mengalami sejumlah problem psikologis akibat ketidaksiapan mental saya untuk pensiun.

Saya sudah mulai berhitung kalau JHT Jamsostek saya nanti masih cukup untuk membayar sisa hutang bank dan cicilan mobil. Selebihnya, untuk cadangan bulanan saat tidak mendapatkan penghasilan yang tetap seperti biasanya. Rencana yang sampai saat ini (masih) mantap akan saya lakukan adalah saya ingin mempunyai toko kelontong kecil-kecilan yang lokasinya tak jauh dari masjid. read more

Bersahabat dengan saraf kejepit

Sambungan dari artikel: Penyempitan diskus L 4/5 suspect HNP

Karena rasa penasaran saya untuk mengetahui penyebab pegal-pegal yang tidak karuan rasanya itu, semua proses pemeriksaan dari dokter saraf saya turuti. Saya melakukan tes EMG (Elektromiografi) yakni teknik yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi saraf dan otot dengan cara merekam aktivitas listrik yang dihasilkan oleh otot skeletal. Tes ini digunakan untuk mendiagnosis kelainan otot dan saraf.

Setelah dilihat hasilnya saya mesti jalani pemeriksaan MRI. Hadueh. Saya mesti mem-budget-kan dulu untuk bisa MRI, karena biayanya lumayan mahal.

Seumur-umur baru pertama kali saya melakukan pemeriksaan MRI. Prosedurnya mirip-mirip kalau akan dilakukan tindakan operasi besar, mesti menandatangani surat pernyataan (antisipasi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan). Setelah membaca hasil MRI,  dokter merujuk saya ke dokter spesialis bedah orthopedi (tulang belakang). Hadueh lagi.

Kali ini saran tersebut belum saya turuti, sebab saya belum mengenggam nyali untuk operasi. Hati saya masih gamang untuk tindakan operasi. Untuk sementara saya akan bersahabat dulu dengan saraf kejepit. read more