Menjadi penyebab macet

Hujan memang sedang lucu-lucunya. Waktu turunnya pun suka-suka, bisa pagi, siang atau malam hari. Bahkan juga seharian yang menyebabkan genangan di mana-mana.

Syahdan, di malam kamis minggu lalu juga turun hujan. Tanggung menunggu hujan reda, saya memutuskan untuk tetap pulang kantor. Meskipun hujan, lalu-lintas arah pulang relatif lancar. Kira-kira baru berjalan 2 km, saya simpangan dengan sebuah truk besar di lokasi jalan beton yang tergenang separo tinggi roda.

Mobil saya posisikan agak menepi ke kiri. Tetapi karena ambil terlalu kiri, roda belakang kiri keluar jalur jalan beton dan terperosok ke dalam lumpur. Mesin mobil mati seketika. Saya hidupkan kembali mesin mobil, dan mencoba keluar dari kubangan lumpur tersebut, tetapi gagal. Mobil tidak bergerak sama sekali. read more

∫(3x-2)2dx

Entah kenapa siang itu Mas Suryat suntuk banget. Hari kemarinnya ia tidak masuk kantor karena mengambil jatah furlough alias unpaid leave alias cuti tidak dibayar. Ya, selama pandemi kopid-19 kantor tempat Mas Suryat bekerja menerapkan aturan perlop tersebut. Ia mendapatkan jatah 3 hari per bulan. Lumayan besar mengurangi gaji yang ia terima saban bulannya. Alhamdulillah di masa sulit seperti ini masih mendapatkan gaji.

Ia pandangi laptop, yang terbuka layar msword. Belum satu kata pun tertulis di sana. Siang itu ia mesti menjawab sebuah surat yang penting. Biasanya sih kalimat mengalir saja saat ia menempelkan ujung jemari di keyboard laptopnya.

Ia memencet ekstensyen Gino – Pantry Manager, untuk pesan kopi hitam. Sepuluh menit kemudian kopi hitam produksi KA itu pun tersaji di mejanya. read more

Endoskopi PELD: mengatasi saraf kejepit saya

Jika Anda berkenan, silakan membaca dulu artikel: Bersahabat dengan saraf kejepit

Ternyata keputusan saya salah besar dengan bersikap seolah-olah melupakan sakit nyeri akibat saraf kejepit, apalagi bersahabat dengannya. Semakin hari semakin “menyerikan” dan mengganggu aktivitas keseharian saya. Nyerinya mengerikan!

Arkian, Oktober 2019 setelah melakukan MRI pertama dan dokter saraf  waktu itu merekomendasikan supaya dilakukan operasi dengan teknik terbuka. Dokter mengatakan kira-kira seperti ini: ada bagian tulang belakang yang dibuang (yang menyebabkan penekanan pada saraf tulang belakang), lalu mengambil/membuang bantalan segmen tulang belakangnya. Setelah itu dipasang alat penyeimbang tulang belakang di setiap segmen tulang belakang yang terbuat dari logam khusus yang dipasang menggunakan baut langsung pada tulang belakang. read more