Cucu Gino, Kecewa Jokowi dan Pak Ganjar

Judul: Hitam Putih Ganjar • Editor: Bambang Setiawan • Penerbit: Kompas, 2023 • Tebal: xvi+376 hal

Iseng saya melihat status WA Gino. Ia memasang foto dirinya sedang menggendong bayi yang sedang dipotong rambutnya. Ia memberi caption: ya Allah, semoga cucuku kelak menjadi anak yang soleh.

Pada saat ia menyajikan kopi siang, saya bertanya kepadanya, “Iki fotone sopo, No? Sambil saya tunjukkan status WA-nya yang ada foto dirinya menggendong bayi tersebut.

“Akikah putu lanang, pak!” jawab Gino tersenyum bangga.

“Wah calon pemimpin masa depan kuwi, No. Saya doakan semoga si jabang bayi sehat seger waras, kelak menjadi anak yang soleh dan menjadi kebanggaan bagi keluarganya,” kata saya. read more

Hanoman Duta

Pagi ini aku malas beranjak dari tempat tidurku. Sebetulnya sejak pertama kali terdengar ayam berkokok mataku sudah terbuka dan sejak itu sulit untuk terpejam. Dari jendela kamar sinar matari mulai menerangi halaman rumahku yang tak seberapa luas. Aku bisa melihat dengan jelas, bunga wijaya kusuma yang mekar semalam masih belum layu.

Ah! Mengapa pagi-pagi seperti ini ada orang yang mengetuk pintu rumahku keras-keras?

Dengan langkah lunglai aku menuju pintu dan membukanya. Seseorang telah berdiri di depan pintu dengan wajah serius dan membuka percakapan tanpa basa-basi: Hanoman, engkau diminta menghadap Prabu Rama. Sekarang juga!

***

Aku duduk bersila di hadapan Prabu Rama dan segera saja ia memberikan titahnya: segeralah berangkat ke Alengka untuk melihat keadaan istriku yang sudah sebulan ini diculik oleh Rahwana. read more

Menjadi santri Gus Baha

Judul: Bahagia Beragama Bersama Gus Baha • Penulis: Khoirul Anam • Penerbit: Quanta, 2022 • Tebal: xv+144 hal

Saya ini Jamaah Yutubiyah – mengaji via kanal Yutub – kepada para Kiai yang isi ceramahnya menenteramkan jiwa saya. Ada banyak sekali ustadz atau kiai yang ceramahnya di-up load di Yutub, baik penceramah karbitan yang tidak jelas sanad keilmuannya, hingga mereka yang benar-benar orang alim yang ilmunya mencerahkan  bagi mendengar atau mengikuti kajiannya.

Awal saya mengenal Gus Baha dari status WA kawan saya. Ia sering memasang status ceramah Gus Baha, ringan interesan. Dalam ceramahnya, Gus Baha mengembalikan marwah agama yang sebenarnya. Agama terasa sangat mudah untuk dipahami dan diamalkan. Agama menjadi sumber kebahagiaan. Sejak saat itu, saya ‘menjadi santri Gus Baha” ya sebagai Jamaah Yutubiah itu – menyimak pengajiannya melalui kanal Yutub. read more