KA Cepat dan infrastruktur jalan

Perjalanan umroh pada bulan Okt-22 yang lalu terasa istimewa. Keinginan saya naik KA Cepat Al-Haramain terbayar sudah. Saya mengambil rute Makkah-Madinah, dua Kota Suci yang berjarak sekitar 45o km itu ditempuh dengan kecepatan 300 km/jam. KA Cepat Al-Haramain melewati 4 station: Makkah – Jeddah – KAEC – Madinah. Saking nikmatnya naik KA Cepat ini, saya tertidur dan tahu-tahu sudah sampai di Stasiun Madinah.

Bagaimana dengan KA Cepat di Indonesia? Dalam beberapa kesempatan, saya mengikuti secara langsung perkembangan pembangunan rel KA Cepat Jakarta Bandung. Konon perjalanan Jakarta-Bandung akan ditempuh hanya dalam waktu 36 hingga 44 menit saja. Dipadukan dengan konsepĀ Transit Oriented Development (TOD), Stasiun Kereta Cepat memastikan sistem integrasi dengan berbagai pilihan moda transportasi terintegrasi, beragam kuliner, fasilitas dan keistimewaan lainnya. Lokasi TOD tersebut dibangun tak jauh dari tempat tinggal saya. read more

Boncengan

Daripada mengutuk kegelapan, lebih baik menyalakan lilin. Kalau tidak punya lilin, nyalakan hapemu pada flashlight mode on. Saya sering mempraktekkan ungkapan orang bijak tersebut dalam situasi yang saya alami, toh jika saya mengutuk atau sekedar mengumpat, hal itu tidak akan menyelesaikan masalahnya – misalnya di tengah kemacetan.

Hujan dan kemacetan menjadi pasangan abadi di sebuah kota industri, hatta disempurnakan dengan kondisi jalan mirip rempeyek. Tidak hujan saja macet, apalagi hujan. Sebuah kalimat kutukan ya?

Nah, daripada nggerundel seperti itu saya memilih naik motor, selain menghindari titik-titik macet bisa melewati banyak alternatif jalan menuju ke tempat kerja. Setidaknya 2 tahun belakangan saya konsisten naik motor, pergi-pulang kerja. Saya berboncengan dengan anak perempuan saya yang kebetulan tempat kerja kami dalam area dan arah yang sama. read more

Kaki kaki kaku

Greyson (seekor kucing paling senior, saat ini berumur 7 tahun)

Kami memanggilnya dengan Abah. Di rumah, ia termasuk kucing paling senior dari enam kucing yang kami pelihara. Ia suka duduk di tangga, leyeh-leyeh sambil memandang yuniornya yang berjalan/berlari ke sana kemari.

Abah sendiri punya riwayat sakit radang sendi di salah satu kakinya. Kalau radangnya sedang kumat, ia berjalan terpincang-pincang kadang menyebabkan mager sehingga berpengaruh susah makan (sebab ia mesti berjalan ke arah mangkok makanan ditempatkan). Terpaksa ia dimasukkan ke kandang.

Kemarin ia dibawa ke dokter, dan hasil rontgen terlihat ada masalah di sendi kakinya. Setelah diakupuntur dan diberi obat anti radang, ia sudah mulai berjalan secara normal.

Jika umur Abah dikonversi ke umur manusia setara dengan 48 tahun. Hhmm, masih belum terlalu tua, sih. read more