Berjejer menunggu Presiden lewat

Foto di atas adalah anak-anak SD menunggu di pinggir jalan untuk melihat kedatangan Presiden Jokowi pada peresmian Tol Pekanbaru-Bangkinang di Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (4/1/2023). Sumber: Kompas.

Beruntung anak-anak sekarang mempunyai Presiden yang dengan protokoler longgar sehingga bisa bertemu dengan mereka – bahkan tak jarang Presiden mengajak bercengkrama dan memberikan hadiah sepeda. Tak jarang yang kesampaian foto bersama Presiden menggunakan ponsel sendiri.

***

Saya lahir ketika Presiden Soeharto mulai berkuasa. Saya menangi zaman pak Harto di semua level pendidikan: SD, SMP, SMA, PT dan saat pak Harto lengser dari kepresidenan saya sudah mempunyai anak yang berumur 3 tahun. Masa berkuasanya begitu sangat lama, ya?

Saya ingin menceritakan pengalaman saat SD dulu ketika menunggu Presiden lewat. read more

Hikayat Jamban

Serial Cerita Pemilik Bulan Juli #3

Pada tahun 70-an, saya dan kebanyakan tetangga kalau ingin buang hajat akan pergi ke sungai, bisa sungai alam atau saluran irigasi. Masing-masing orang sudah punya teritori yang dianggap pewe untuk kegiatan selama buang hajat.

Pada suatu hari, kampung saya kedatangan keluarga kaya dan modern gaya hidupnya. Mereka mengontrak rumah salah satu nenek saya, yang lokasinya bersebelahan dengan rumah yang kami tinggali (juga rumah nenek). Baru sehari tinggal di sana, ada tukang yang membikin bangunan jamban di atas sungai yang biasa menjadi tempat kami buang hajat. Bangunan jamban tersebut dari kayu tanpa atap tetapi dilengkapi dengan pintu yang bisa digembok. Cara buang hajat di dalam bangunan tersebut sama dengan cara kami membuang hajat di sungai, tanpa resapan tanpa bak penampung, bedanya hanya dilakukan di tempat yang tertutup. read more

Bakso anget

Serial Cerita Pemilik Bulan Juli #1

Begini gambaran Kampung Cerbonan tahun 1980-an, tempat masa kecil saya. Rumah kami terletak persis di tepi jalan, menghadap ke Utara, hanya dibatasi oleh selokan. Jembatan terbuat dari coran beton, di kiri-kanan dibangun buk tempat kami duduk-duduk di pagi atau sore hari. Pada sisi luar buk, digambar logo Departemen Pekerjaan Umum (DPU), hasil karya bapak. Dinding rumah bagian depan terbuat dari papan sengon, sisi samping dan belakang berupa gedhek/anyaman bambu. Jembatan tersebut terhubung langsung dengan pintu rumah kami. Bagian belakang rumah, ada halaman yang cukup luas dan sering sebagai arena bermain teman sebaya kami.

Jalan di depan rumah kami, sudah beraspal (belum berupa hotmix, tentu saja). Sambungan listrik belum lama masuk, masih 110V, dan jika pada malam hari digunakan bersama-sama dengan para tetangga, voltage akan ngedrop. Terangnya mungkin sama dengan sinar rembulan ketika purnama. read more