Selepas maghrib – dua minggu lalu, hujan turun untuk pertama kali setelah kemarau berkepanjangan. Aroma khas air hujan yang membasahi bumi malam itu membuat aku keluar rumah, menghirupnya dalam-dalam.
Syahdan hujan yang sebentar itu setidaknya telah meluruhkan debu yang menempel di atap rumah dan pada daun-daun tetumbuhan. Tentu saja, juga membahasi jiwa yang mulai putus asa menanti datangnya musim penghujan. Matur nuwun Gusti, rahmat-Mu turun melalui hujan. read more