Warung ustadz Arman

Kami memanggilnya ustadz Arman. Ia menjadi marbot di masjid kami sejak sekitar enam atau tujuh tahun lalu. Karena masjid kami berada di tanah yang diperuntukkan bagi fasos/fasum, maka oleh pihak pengurus masjid berinisiatif membikinkan kamar baginya yang bersebelahan dengan aula majelis taklim.

Selain menjaga kebersihan masjid, ia juga bertugas mengumandangkan adzan dan menjadi imam cadangan jika ustadz yang bertugas sebagai imam berhalangan. Awalnya kami memanggilnya Arman saja, namun sejak ia mengajar mengaji anak-anak kompleks perumahan di sore hari, kami memanggilnya dengan ustadz, mengikuti anak-anak kami. read more

Bagasi yang hilang itu telah kembali

Kabar dari Mas Wahyu dari Jogja disampaikan melalui WA: Alhamdulillah, tasnya sudah ketemu. Dilampirkan juga foto tas coklat yang kemarin sempat hilang. Mas Suryat setengah tidak percaya, tetapi memang demikian kenyataannya, kalau tas tersebut ketemu dan akan dikirim ke Karawang.

Jika dihitung dari laporan kehilangan sampai diketemukannya kembali bagasi yang hilang tersebut sekitar dua puluh hari.

Sesungguhnya hilangnya satu bagasi telah membuat Mas Suryat berkontemplasi: adakah yang kesalahan yang telah ia perbuat. Berdasarkan ilmu titen yang ia miliki, kehilangan berarti pernah tidak atau kurang sedekah.

Ia pun membuka catatan transaksi keluar dari tabungannya. Benar saja, ia tidak menemukan item pengeluaran untuk zakat penghasilan bulan Desember 2015. Tepatnya ia lupa, sebab ia konsentrasi melunasi utang-utang dan tanggungan sebelum jadwal keberangkatan umrahnya di akhir tahun itu.  read more

Pak Bejo rajin ke masjid

Semenjak pulang dari Tanah Suci, para tetangganya kini memanggilnya dengan sebutan Haji Bejo. Jika ada yang bertanya hendak ke mana, maka orang tersebut akan menjawab mau belanja ke toko Haji Bejo. Dulu, mereka menyebutnya toko Pak Bejo.

Peci putih juga tak lepas dari kepala Pak Bejo. Identitas haji dapat dikenali dari peci putih yang dikenakannya itu. Jika diamati, peci model seperti itu hanya dapat dibeli di sekitaran Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, seharga kisaran 3 riyal atau paling mahal 5 riyal. Jadi betul-betul peci asli Tanah Suci. read more