Pengajian bakda isya malam Rebo Kliwonan secara rutin diisi oleh Kyai Budi, seorang alim yang umurnya unda-undi dengan usiaku. Kedalaman ilmunya jeru banget. Ilmu yang disampaikan mudah dicerna, apalagi bagi manusia semacam diriku yang punya tingkat kemudengan di bawah rata-rata. Makanya, aku tak pernah absen hadir di pengajiannya.
“Ketika Allah menciptakan umat manusia, semuanya mengatakan mencintai-Nya. Maka Dia kemudian menciptakan kesenangan-kesenangan duniawi, dan sembilan per sepuluh dari mereka segera meninggalkan-Nya, sehingga yang tersisa hanya sepersepuluhnya,” ucap Kyai Budi tanpa jeda.
Aku mulai mencerna kalimat tersebut. Berapa orang yang tersisa ya? Belum kelar menghitung, terdengar kalimat Kyai Budi selanjutnya.
“Kemudian Allah menciptakan kemegahan dan kenikmatan surga, dan sembilan persepuluh dari sepersepuluh yang tersisa itu meninggalkan-Nya,” lanjut Kyai Budi setengah tersenyum. read more