Berjejer menunggu Presiden lewat

Foto di atas adalah anak-anak SD menunggu di pinggir jalan untuk melihat kedatangan Presiden Jokowi pada peresmian Tol Pekanbaru-Bangkinang di Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (4/1/2023). Sumber: Kompas.

Beruntung anak-anak sekarang mempunyai Presiden yang dengan protokoler longgar sehingga bisa bertemu dengan mereka – bahkan tak jarang Presiden mengajak bercengkrama dan memberikan hadiah sepeda. Tak jarang yang kesampaian foto bersama Presiden menggunakan ponsel sendiri.

***

Saya lahir ketika Presiden Soeharto mulai berkuasa. Saya menangi zaman pak Harto di semua level pendidikan: SD, SMP, SMA, PT dan saat pak Harto lengser dari kepresidenan saya sudah mempunyai anak yang berumur 3 tahun. Masa berkuasanya begitu sangat lama, ya?

Saya ingin menceritakan pengalaman saat SD dulu ketika menunggu Presiden lewat. read more

Menghapus kontak

Selama masa Pandemi >2 tahun ini saya sudah banyak menghapus nomer kontak dari henpon saya. Penyebabnya: teman, kerabat atau kolega saya itu meninggal dunia. Entah karena covid atau hal yang lain. Pada bulan di mana kematian akibat covid varian delta sedang tinggi-tingginya, ada kejadian yang menyesakkan dada.

Pernah terjadi, di pagi harinya saya masih WA-an dengan teman tersebut, eh sore harinya ia sudah marhum. Dan tragisnya, baru dua puluh empat jam kemudian ia bisa dikubur karena ketiadaan ambulance dan mesti antri mendapatkan lokasi kuburan. Bahkan kami sebagai teman tidak bisa melayat untuk memberikan penghormatan terakhir baginya. read more

Pawang bau badan

Serial Cerita Pemilik Bulan Juli #31

Barangkali sudah suratan nasib Mas Suryat, ketika ia berkali-kali berurusan dengan orang yang mempunyai bau badan semerbak “mewangi” yang sering mengganggu kenyamanan orang lain di sekitarnya.

Disebut berkali-kali artinya lebih dari sekali. Mas Suryat bukan menghindarinya, tetapi justru memberikan solusi bagaimana mengurangi – dan sokur-sokur bisa menghilangkan. Apa yang menjadi trik dan rahasianya?

[1]

Pada suatu hari, Mas Suryat dipanggil oleh Pak Bos. Ia mengeluhkan BB sopir yang saban hari melayaninya. Pak Bos ini orangnya berperasaan halus hingga sungkan untuk menegur sopirnya sendiri.

Mas Suryat mulai menyelidik. Ternyata, saban pagi setelah sampai di kantor, sopirnya Pak Bos ini rajin berolah raga lari. Tentu saja ia berkeringat. Namun sayangnya, cara hidup sehat semacam itu tak diimbangi dengan hidup bersih. Habis berolah raga, ia langsung mengenakan baju seragam sopirnya tanpa mandi dulu. Ia siap jika sewaktu-waktu ada panggilan untuk mengantar bos-nya. read more