Skak

Di masa bocah dulu, soal mainan, bapak tidak pernah membelikannya untuk keempat anak lanangnya. Saya akui bapak sangat kreatif membikinkan mainan untuk kami. Misalnya ketika sedang musim tembak-tembakan, bapak membuat pistol mainan dari kayu. Atau ketapel dari batang jambu yang terkenal liat itu. Kami menyaksikan dan kami meniru apa yang dibuatkan bapak tadi. Tak sekedar diraut, bahkan sampai diamplas dan dicat.

Pada suatu hari ketika bapak pulang kerja – ia pulang seringnya malam hari – bapak mengelap lantai semen ruang tamu rumah kami. Listrik PLN yang baru sebulan kami nikmati, menerangi remang-remang ruang tamu. Mungkin karena waktu itu pasokan listrik PLN masih menggunakan 110 Volt, cahaya lampu tidak begitu terang. read more

Berbuat baik, jangan nanggung

Dua minggu yang lalu, saya mengantar Lila untuk cetak foto. Karena tukang cetaknya sedang makan siang, kami menunggu di dalam mobil. Tak sampai lima belas menit, tukang cetak datang dan langsung menyapa Lila – waktu ia berada di dalam kios, kalau ban mobil kempes. Lila keluar kios dan memberitahu saya mengenai kondisi ban.

Dan benar saja. Ban depan-kanan kempes pes. Saya lihat secera cermat ada baut yang menancap di sana. Sudah lima tahun usia mBak Pican – nama mobil bercat putih milik kami itu – belum pernah sekalipun ke-ban-an. Baru kali ini, sehingga saya agak kagok saat membuka tempat ban serep.

Pertama, saya ambil dongkraknya dulu. Dongkrak kecil standar bawaan mobil yang cukup ribet jika digunakan. Nah, pada saat saya meletakkan dongkrak di dekat ban yang bocor, datang seorang bapak membawa kotak dongkrak dan menawarkan supaya saya menggunakan dongkrak tersebut. read more

Pulang malu, tak pulang rindu

Beberapa hari ini lalu-lintas jalan dari rumah ke kantor macetnya sedang lucu-lucunya. Untuk menyiasatinya, saya menggunakan motor. Selain bisa nyelap-nyelip di sela-sela kendaraan besar juga memudahkan mencari jalan tikus alternatif.

Tetapi kalau sedang malas kendarai motor sendiri, saya akan nge-grab untuk rute perjalanan ke kantor, dan ketika pulang kantor mbonceng teman (pesan transportasi online sekitar kantor saya susah sekali terdeteksi). Selama nge-grab saya selalu ngobrol denganĀ  mas Biker sambil menunggu antrian motor kembali berjalan di tengah kemacetan. read more