Pulang malu, tak pulang rindu

Beberapa hari ini lalu-lintas jalan dari rumah ke kantor macetnya sedang lucu-lucunya. Untuk menyiasatinya, saya menggunakan motor. Selain bisa nyelap-nyelip di sela-sela kendaraan besar juga memudahkan mencari jalan tikus alternatif.

Tetapi kalau sedang malas kendarai motor sendiri, saya akan nge-grab untuk rute perjalanan ke kantor, dan ketika pulang kantor mbonceng teman (pesan transportasi online sekitar kantor saya susah sekali terdeteksi). Selama nge-grab saya selalu ngobrol denganĀ  mas Biker sambil menunggu antrian motor kembali berjalan di tengah kemacetan. read more

Simbok

Simbok cethik geni. Ia ingin menghangatkan sayur lodeh untuk makan malam kami. Aku sendiri berada tak jauh dari darinya sedang membersihkan semprong dan mengisi minyak tanah pada tabung-tabung lampu teplok.

Kawan, aku gambarkan denah pawon simbok ya. Luas pawon kira-kira 3 X 6 meter. Di sana ada 2 tungku tanah liat yang dibikin oleh Bapak, di sebelah ada satu gentong cukup besar. Di sudut pawon terdapat kandang kecil untuk piara 4 kelinci. read more

30 S

Akhir bulan September, kira-kira tiga puluh empat tahun lalu.

Anak-anak sekolah menyesaki gedung bioskop. Kapasitas gedung tak sebanding dengan jumlah penonton. Membludak. Tak hanya hari itu, bahkan hari sebelum dan setelahnya tetap penuh sesak, sebab anak-anak sekolah dari tingkat SD hingga SMA diwajibkan menonton sebuah film di gedung bioskop yang terletak di wilayah kota. Bagi murid yang sekolahnya masih di radius perkotaan, mereka akan berjalanan kaki dengan berbaris rapi menuju gedung bioskop.

Saya ingat betul nama gedung bioskop tersebut, yakni Lawu Theatre di Karanganyar, sebuah kota kecil di lereng gunung Lawu, tempat kelahiran saya. Kenapa murid-murid sekolah diwajibkan nonton bioskop pada saat jam belajar? Mereka konon sedang belajar sejarah, dengan nobar film di gedung bioskop. Film yang diputar mengandung pelajaran sejarah bangsa yang terjadi pada tahun 1965. Ya, mereka sedang nobar film yang berjudul Pengkhianatan G30S/PKI sebagai film pendidikan dan renungan karya Arifin C. Noer1. read more