Serial Gadis Kretek dan Tingwe

Ini film yang bagus bangeetttss! Novel Gadis Kretek yang pernah saya baca 11 tahun lalu, akhirnya dibuat versi film dan ditayangkan di Netflix.

***

Saya tak hendak membuat sinopsis film Gadis Kretek, karena sudah banyak orang yang membuatnya, bahkan mereview film tersebut. Saya hanya sedang terkenang dengan mbak Kakung dengan rokok tingwe-nya. Tingwe singkatan dari nglinting dhewe, meracik (rokok) sendiri, seperti yang dilakukan oleh Jeng Yah dalam film tersebut.

mBah Kakung – saya tidak ingat kapan ia mulai pensiun, karena sejak saya usia SD hingga ia meninggal saat saya kuliah, saya tahunya ia seorang pensiunan pulisi – salah satu aktifitasnya duduk di bale-bale bambu di teras rumah, sambil mengisap rokok kretek tingwe. Saya sering melihatnya meracik rokok kreteknya.

Pertama, ia mengambil selembar sek – kertas rokok yang ia hamparkan di meja. Pada kertas rokok seukuran kira-kira 9 x 4 cm tersebut, ia menaruh segulungan kecil tembakau, kemudian ia taburi wur – saos rokok dari berbagai rempah, dan potongan cengkeh. Prosesi terakhirnya diliting menggunakan kedua telapak tangannya. Maka, jadilah rokok kretek tingwe.

Sejurus kemudian rokok tersebut sudah bertengger di bibirnya. Ia nyalakan ujung rokok dengan korek api sumbu berbahan bakar spiritus. Asap pun mengebul. Sejenak ia nikmati rasanya, lalu kembali ia mengisap rokok kretek itu dan mengembuskan asapnya. Nikmat Tuhan manalagi yang engkau dustakan?

Tanpa sepetahuan mBah Kung, saya mengambil selembar sek miliknya. Saya isap-isap, manis rasanya. Saya pernah mencoba bikin tingwe, bentuknya jadi nggak karuan.

Pernah satu ketika mBah Kung menyuruh saya membelikan mbako wur lengkap karena persediaan tembakau dan wur-nya menipis. Satu-satunya toko tembakau yang saya tuju adalah Toko Woras-Waris milik Pak Dullah – guru Bahasa Indonesia di SMP saya belajar.  Untuk cengkeh tidak perlu beli, karena mBah Kung punya beberapa pohon cengkeh di halaman rumah yang rajin berbunga. Ia akan memetik cengkehnya dan menjemur sampai kering.

Meskipun mBah Kung dan bapak saya suka merokok, tapi saya tidak pernah tertarik untuk menjadi seorang perokok – bahkan sampai sekarang.

Catatan kaki:
Dalam Ensiklopedia Kretek disebutkan, wur terdiri dari klembak, kemenyan, cengkeh, kemukus, dupa, kayu manis, pala, adas, pulosari, cendana, mesoyi, klabet, dan sebagainya. Remah rempah yang digunakan dalam kretek ini akan mengeluarkan aroma yang khas.