Dalam hitungan belasan bulan, Mas Suryat memasuki masa purna tugas alias pensiun. Rencana yang sudah setengah matang, ia akan menikmati masa pensiun dengan membuka toko kelontong di dekat sebuah masjid ngiras pantes sekalian bantu-bantu pekerjaan marbot masjid tersebut.
Pada suatu hari, melalui akun yang ia pasang di jaringan profesional terbesar di dunia di internet itu, ia mendapatkan sebuah tawaran yang menggiurkan, yang bisa membuyarkan keinginan luhurnya menikmati masa pensiun seperti yang diuraikan di atas itu.
Segera saja ia curhatkan ke sahabat kentalnya, Mas Kandam, yang sudah tiga tahun lalu pensiun dan sekarang menjadi salah satu eksekutif di sebuah perusahaan multinasional. read more