Masih ada hujan di akhir Mei

Bulan ini mestinya sudah memasuki musim kemarau, tetapi hujan sesekali masih turun ke bumi. Musim penghujan sering membuat susah gelandangan semacam Bambang Ekalaya. Remaja yang belum genap berusia tujuh belas tahun itu, hidup menggelandang di jalanan kota, mencari sisa-sisa makanan di tempat sampah.

Kota Hastinapura bukan tempat yang ramah bagi orang-orang kasta rendah seperti dirinya. Tak jarang, polisi pamong praja mengusir gelandangan dan pengemis untuk keluar kota dan tak jarang memaksa mereka kembali ke hutan. Ekalaya sendiri mendirikan gubug sederhana di tengah hutan, tinggal bersama-sama kaum marjinal yang keberadaannya tidak dikehendaki oleh orang-orang kaya. read more

Khaled Hosseini bercerita tentang Afghanistan

Afghanistan adalah negeri yang selalu berperang, demikian jawabanku jika engkau bertanya kepadaku. Referensiku tentang Afghanistan melulu dari tayangan televisi: tentang negeri yang diduduki Rusia, tentang mujahidin yang disokong negara-negara Barat, tentang perang saudara, tentang Taliban, dan terus berkonflik.

Setelah aku membaca novel-novel Khaled Hosseini, ternyata Afghanistan tidak melulu tentang perang.  Adalah Jalaluddin Ar-Rumi, seorang penyair sufi legendaris dalam sejarah peradaban Islam lahir di Balkh Afghanistan pada tahun 1207. Pantas saja,  puisi menjadi  bagian budaya Afghanistan. Malam Kamis menjadi Malam Puisi di kota barat Herat. Laki-laki, perempuan, dan anak-anak berkumpul untuk bertukar syair kuno dan modern. Mereka juga mendengarkan musik Herati tradisional dan menikmati teh manis dan kue sampai larut malam. read more

Alap-alapan Surtikanti

Semenjak Basusena sering berkunjung ke istana Suyudana, Surtikanti suka mencuri pandang ke arah Basusena. Suatu ketika mata keduanya saling beradu. Saling mengagumi satu dengan lainnya. Ada rasa gengsi untuk memperkenalkan diri, meskipun diam-diam Basusena mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang Surtikanti. Demikian pula dengan Surtikanti, ia sering bertanya kepada Suyudana. Kelak Suyudana menjadi comblang keduanya.

Surtikanti adalah anak kedua Prabu Salya dan Pujawati, dari lima bersaudara. Kakaknya bernama Dewi Erawati, sementara adik-adiknya bernama Dewi Banowati, Aria Burisrawa dan Bambang Rukmarata. read more