Cucu Gino, Kecewa Jokowi dan Pak Ganjar

Judul: Hitam Putih Ganjar • Editor: Bambang Setiawan • Penerbit: Kompas, 2023 • Tebal: xvi+376 hal

Iseng saya melihat status WA Gino. Ia memasang foto dirinya sedang menggendong bayi yang sedang dipotong rambutnya. Ia memberi caption: ya Allah, semoga cucuku kelak menjadi anak yang soleh.

Pada saat ia menyajikan kopi siang, saya bertanya kepadanya, “Iki fotone sopo, No? Sambil saya tunjukkan status WA-nya yang ada foto dirinya menggendong bayi tersebut.

“Akikah putu lanang, pak!” jawab Gino tersenyum bangga.

“Wah calon pemimpin masa depan kuwi, No. Saya doakan semoga si jabang bayi sehat seger waras, kelak menjadi anak yang soleh dan menjadi kebanggaan bagi keluarganya,” kata saya.

Dan Gino pun mengaminkan perkataan saya itu.

“Titip pesan juga kepada ayah si jabang bayi supaya merawatnya dengan baik, salah satunya dengan memberikan kesempatan meraih pendidikan setinggi mungkin, tidak seperti simbahnya yang hanya lulusan SMP.”

Leres pak, saya juga berharap sekolahnya nanti melebihi simbah dan bapaknya.”

“Semoga di tahun 2045 nanti cucumu menjadi salah satu generasi muda yang ikut berperan aktif membangun Indonesia Emas.”

Ia terdiam dan menghitung umur cucunya pada tahun 2045 nanti.

“Kira-kira pas lulus kuliah nggih, pak?”

Saya mengacungkan jempol tangan kiri sambil menyeruput kopi hitam bikinannya.

***

Sejak ditinggal seda bapak tiga tahun lalu, tipi menjadi hiburan ibu. Dalam kunjungan saya minggu lalu, ia berkomentar kalau sedang kecewa dengan pak Jokowi yang mendukung pak Prabowo menjadi Capres 2024. Sebagai pecinta Jokowi garis keras, ia berharap Ganjar Pranowo-lah sebagai penerusnya.

Piye to pak Jokowi ini, mosok milih Prabowo?” ujarnya dengan masih menatap ke arah tipi.

“Kok ibu milih pak Ganjar?” goda saya kepadanya.

“Lah, pak Ganjar kan juga orang Karanganyar, seperti pak Jokowi. Satu lahir di ujung barat (Gondangrejo) satunya lahir di ujung timur (Tawangmangu),” jawabnya mantap.

Sejurus kemudian saya menunjukkan buku Hitam Putih Ganjar – Jejak Kepemimpinan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, yang saya beli beberapa waktu yang lalu. Ibu menerima buku itu dan membaca cover-nya.

“Aku wis ora isa maca maneh, entah kaca mata yang tidak cocok lagi atau kondisi mata tua ini,” katanya dengan sedih.

Saya terlambat menyadari kalau sudah beberapa lama ini ibu tidak  menekuni buku lagi. Nanti saya akan cari waktu untuk mengantarnya ke dokter mata.  Saya pun membacakan tulisan di cover belakang buku itu dan ibu menyimak.

“Melihat warna itu kan jelas. Hitam dan putih itu jelas, tidak abu-abu. Lurus, tidak belak-belok. Tegas.”

Ungkapan Ganjar Pranowo tersebut seolah ingin memastikan bahwa ia adalah orang yang tidak ragu untuk mengambil keputusan. Kalau memang harus putih ya putih, kalau harus hitam ya ia akan pilih hitam. Namun, apa pun pilihan yang diambil, harus merupakan niat yang lurus dan dijalankan secara tegas, seperti tegasnya garis hitam dan putih.

***

Hari ini (Kamis, 19 Oktober 2023) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD ke KPU. Mereka amendaftar sebagai capres dan cawapres 2024. Terkait dengan issue Indonesia Emas 2045, sepertinya baru pak Ganjar yang punya program melibatkan anak muda secara aktif, di mana mereka kelak yang memegang kendali majunya Indonesia.

Bagaimana dengan arah politiknya Presiden Jokowi? Ibu saya dan mungkin para pecinta pak Jokowi, sedang menunggu ke mana pak Jokowi akan mengarahkan para pendukungnya dalam Pilpres 2024 nanti.

Bagi saya sendiri, saya akan tetap tegak lurus dan sejalan dengan arahan dan petunjuk ibu saya.