Lakon ini sebagai kelanjutkan dari Debat Dua Pangeran.
Semua mata mengarah ke pintu masuk balairung. Dengan langkah-langkah kaki yang sangat mantap, Resi Drona memasuki arena debat. Suasana demikian hening, bahkan ketika seekor lalat terbang kepakan sayapnya terdengar oleh sebagian orang.
“Wahai guru Drona, kenapa engkau menghentikan acara ini dan engkau malah menyebutnya acara yang tidak bermutu?” Resi Bhisma membuka percakapan.
“Apakah kalian semua sudah lupa, bukankah Negeri Hastinapura ini telah mempunyai GBHN yang disusun oleh para pendiri negeri ini?” kata Drona beretorika.
“Maaf guru Drona, apa itu GBHN?” tanya Patih Sengkuni lugu.
“Garis-garis Besar Haluan Negara, Patih Sengkuni!” jawab Drona dengan muka masam.
“Ampun guru Drona, maklum saja kalau saya ndak paham dengan semua singkatan,” kata Sengkuni sambil menangkupkan kedua telapak tangan di dadanya. read more