Sabak berkaca itu tak lepas dari tangan Nyonya Abendanon. Londo asli ini rupanya masih terkagum-kagum dengan benda berteknologi canggih karya londo-amerika. Meskipun begitu mulutnya tak berhenti bergerak karena asyik mengudap Klappertaart dan Macaroni Schoetel. Saya sama sekali tak menyentuh dua makanan ini, memang karena saya nggak suka. Saya lebih senang makan Bitterballen, yang rasanya mirip dengan kroket itu. Kartini dan adik-adiknya memilih Oliebollen, yang isinya potongan apel.
“Kami mengucapkan terima kasih pada paman Kyaine yang telah mengantar kami hingga bertemu dengan Nyonya Abendanon. Kalau tidak keberatan, bisakah paman mengabarkan kepada ayahanda kalau ketiga putrinya dengan selamat sampai di Buitenzorg?” pinta Kartini.1
***
Perjalanan saya ke Jepara kali ini, selain menemui RMA Sosroningrat2 juga ingin lihat-lihat sentra mebel ukir Jepara yang terkenal itu. Sehabis nyoblos, saya berangkat ke Jepara dengan mengendarai Kyai Garudayaksa Seta3 yang perkasa. Jalan Pantura yang berlubang saya terabas saja. read more →