Berbatik

Kata batik berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: amba, yang bermakna menulis dan titik yang bermakna titik. Alat yang dipakai untuk menulis titik tersebut dinamakan canting. Teknik batik pertama kali diceritakan dalam buku History of Java tulisan Sir Thomas Stamford Raffles tahun 1817.

Batik sangat akrab dengan masyarakat Indonesia. Tak hanya Solo dan Djokja saja yang punya batik. Di mana-mana ada: Cirebon, Toraja, Flores, Halmahera, Papua dan sebagainya. Bukalah referensi tentang batik, sepanjang kepulauan Nusantara mempunyai batik dengan ciri khas masing-masing. Tak heran, UNESCO menulis dalam situs resminya bahwa batik Indonesia memiliki banyak simbol yang bertautan erat dengan status sosial, kebudayaan lokal, alam dan sejarah itu sendiri.

Batiknya rakyat jelata berbeda dengan batiknya kaum ningrat, namun kedua status sosial tersebut dapat disatukan oleh batik. Corak dan jenis batik Solo berbeda dengan batik Madura atawa batik Rembang, yang semuanya mengandung ciri kebudayaan lokal di mana batik itu tumbuh. Orang Solo pantas saja memakai batik Madura, atawa sebaliknya orang Madura pantas memakai batik Solo. Lagi, batik menyatukan suku bangsa. Ber-bhineka tunggal ika melalui batik.  Ya, batik dinilai sebagai identitas bangsa Indonesia. read more

Agustus-6 | Sejoli dari tepi Ngarai Sianok

Haji Agus Salim selalu romantis kepada istrinya hingga sampai usia lanjut. Sebelumnya pernah beristrikan orang Arab.

Ikrar itu tak pernah dikhianati pemuda Haji Agus Salim, 22 tahun. Sebuah janji yang telah ia teguhkan kepada Zainatun Nahar, 12 tahun, sebelum berangkat ke Arab Saudi untuk bekerja di Konsulat Belanda di Jeddah. Waktu itu Salim mewanti-wanti, kelak sepulang dari perantauan, ia akan menikahi gadis tambatan hatinya tersebut.

Ia membuktikannya lima tahun kemudian. Begitu sampai di Tanah Air, Salim langsung mencari Zainatun itu di Koto Gadang. “Sekembali dari Jeddah, Opa benar-benar melaksanakan niatnya,” ujar Maryam Subadio, cucu Agus Salim-Zainatun, dalam Seratus Tahun Haji Agus Salim. read more

Agustus-4 | Beberapa peristiwa penting

Senin, 6 Agustus 1945

Hiroshima dihancurkan bom atom. Pesawat pengangkut bomnya dinamakan Enola Gay, sesuai dengan nama ibu sang pilot, Kol. Paul W. Tibbets. Menurut Kapt. William Parsons yang juga berada dalam pesawat, kilatan bom seterang cahaya matahari. Akibat ledakannya, pesawat terdorong sejauh 10 mil. Bahkan 4 jam setelah ledakan, Hiroshima masih terbungkus asap dan api.

Rabu, 8 Agustus 1945

Ir. Sukarno, Drs. Muhammad Hatta dan Dr. Radjiman Widyodiningrat, memenuhi undangan Marsekal Terauchi di Saigon Vietnam. Perjalanan ketiga tokoh tersebut sangat berbahaya. Dalam pertemuan itu, Terauchi-san mengatakan bahwa pemerintah Jepang telah kalah perang dan memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Keputusan itu diambil setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima. Perjalanan Bung Karno ini dapat dibaca di artikel ini. read more