Kata batik berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: amba, yang bermakna menulis dan titik yang bermakna titik. Alat yang dipakai untuk menulis titik tersebut dinamakan canting. Teknik batik pertama kali diceritakan dalam buku History of Java tulisan Sir Thomas Stamford Raffles tahun 1817.
Batik sangat akrab dengan masyarakat Indonesia. Tak hanya Solo dan Djokja saja yang punya batik. Di mana-mana ada: Cirebon, Toraja, Flores, Halmahera, Papua dan sebagainya. Bukalah referensi tentang batik, sepanjang kepulauan Nusantara mempunyai batik dengan ciri khas masing-masing. Tak heran, UNESCO menulis dalam situs resminya bahwa batik Indonesia memiliki banyak simbol yang bertautan erat dengan status sosial, kebudayaan lokal, alam dan sejarah itu sendiri.
Batiknya rakyat jelata berbeda dengan batiknya kaum ningrat, namun kedua status sosial tersebut dapat disatukan oleh batik. Corak dan jenis batik Solo berbeda dengan batik Madura atawa batik Rembang, yang semuanya mengandung ciri kebudayaan lokal di mana batik itu tumbuh. Orang Solo pantas saja memakai batik Madura, atawa sebaliknya orang Madura pantas memakai batik Solo. Lagi, batik menyatukan suku bangsa. Ber-bhineka tunggal ika melalui batik. Ya, batik dinilai sebagai identitas bangsa Indonesia. read more