Kancing baju dalam bahasa Jawa disebut dengan benik. Dan bagi saya lebih nyaman menyebutnya dengan benik dalam percakapan sehari-hari. Pernah suatu ketika saya mengagumi benda yang berfungsi sebagai pengait itu. Sungguh brilian orang yang pertama kali menciptakan benik. Dari beberapa referensi yang saya baca, benik awalnya dibikin dari ranting atawa potongan kayu. Dalam perkembangannya, baru pada zaman Kerajaan Persia barulah tercipta benik yang berbentuk bundar seperti yang dikenal sekarang ini.
Kemudian di abad XVIII, orang Eropa mulai memanfaatkan benik yang terbuat dari kulit kerang atawa mutiara. Pada masa itu, dalam fesyen, benik tak sekedar pengait belaka. Ia mulai menjadi aksesori yang amat penting untuk menambah keindahan sebuah busana.
Kini, model dan bahan benik beraneka macam. read more