Awal persahabatan Rama dan Sugriwa

Tidak lama Rama dan Laksamana berada di Ayodya. Mereka terus mencari di mana Sinta berada. Meskipun jejak Sinta di KM 54+400 terlihat jelas, namun Rama tidak tahu ke mana arah penculik istrinya itu. Meskipun ia inkarnasi Dewa Wisnu, Rama tetaplah manusia yang punya keterbatasan akal. Ia hampir putus asa mencari Sinta.

Kakak beradik anak Raja Ayodya itu terus berjalan mengikuti jejak penculik Sinta. Setiap bertemu seseorang mereka menanyakan apakah melihat jeep Land Cruiser membawa seorang perempuan cantik, seperti petunjuk Jatayu yang disampaikan kepada Rama. Ketika rasa putus asa mulai timbul di hati mereka, tibalah mereka di wilayah Kiskenda, di bawah kekuasaan Raja Sugriwa pemimpin klan kera.

Tanpa mereka sadari sepasang mata sedang mengawasi kedatangan mereka. Rama dan Laksmana yang kelelahan istirahat di bawah sebuah pohon yang rindang, sambil menyusun rencana berikutnya. read more

Cupumanik Astagina pembawa bencana

Putri nan elok rupawan itu bernama Anjani, anak keturunan Resi Gotama yang kawin dengan bidadari bernama Windradi. Pantes saja cantik, wong keturunan bidadari, je. Anjani mempunyai saudara kembar, nama masing-masing adalah Sugriwa dan Subali. Mereka dikenal juga bernama Guwarsa dan Guwarsi. Keduanya tampan, yang mestinya juga pengaruh dari ibunya yang bidadari itu.

Pada suatu hari, Anjani dipanggil ibunya dan diberi hadiah yang berupa cupu (berbentuk semacam guci air). Anjani menerima pemberian itu, namun ia penasaran dengan benda yang berwarna hitam itu.

“Cupu ini untuk apa, ibu?” tanya Anjani.

“Ini cupu ajaib anakku, namanya Cupumanik Astagina. Pemberian Bathara Surya ketika pesta perkawinan ibu dengan ayahmu dulu. Coba kamu buka tutupnya!” tukas Windradi.

Anjani pun segera membuka cupu itu, dan keluarlah cahaya dari dalamnya.

“O, cahaya apa ini?” Anjani terkejut dan menyerahkan cupu itu kepada ibunya. read more

Arimbi

Setelah kalah dalam permainan dadu, Pandawa harus menjalani masa pembuangan selama 13 tahun. Mereka tak boleh masuk wilayah Hastinapura dan negara-negara lain yang menjadi sekutunya. Pandawa – ditemani oleh Drupadi dan Kunti, memilih mengasingkan diri di dalam hutan.

Yudhistira, sulung dari Pandawa, memilih satu tempat di tengah hutan sebagai tempat tinggal mereka selama masa pengasingan. Lima lelaki anak-anak Pandu itu pun segera bergotong royong mendirikan rumah sederhana di tempat itu. Sementara Kunti dan Drupadi – sang mantu, mempersiapkan makanan untuk mereka.

Tak jauh dari tempat mereka bekerja ada dua raksasa dan raseksi kakak beradik dalam perjalanan pulang ke kerajaan Pringgodani, setelah lawatan muhibah ke negeri tetangganya. Dua sosok raksasa dan raseksi itu bernama Arimba dan Arimbi. Arimba adalah raja Pringgodani. read more