Mengenang Karna: misteri setangkai mawar

Surtikanthi tak pernah bosan mengenang kemesraan bersama suaminya, Adipati Karna. Mereka pintar menjaga dan menyuburkan cinta yang selalu ada di hati. Betapa ia selalu ingat bagaimana awal perjumpaannya dengan Karna, pemuda yang tiba-tiba muncul di Hastinapura dan dianugerahi tahta tertinggi di Kerajaan Awangga oleh Prabu Destarastra, ayah Duryodana. Lalu, di hari-hari berikutnya pemuda tampan itu telah mencuri perhatiannya.

Karna sesungguhnya tahu diri. Atas usul Duryodana kepada ayahnya ia diangkat menjadi Raja Awangga, maka tak enak baginya ingin meminta Surtikanthi yang telah dipersiapkan menjadi permaisuri Duryodana menjadi kekasih hatinya, bahkan mungkin kelak menjadi istrinya. Tapi kalau sudah cinta, mau bilang apa?

Karna, tahukah kau, sesungguhnya Duryodana lebih memilih Banowati – kakak perempuan Surtikanthi, untuk dijadikan permaisurinya. Jadi, inilah kesempatanmu mendapatkan Surtikanthi.

Maka percintaan Karna-Surtikanthi dilakukan secara sembunyi-sembunyi. read more

Supraba, korupsi sepenuh hati

Siapa yang tak kenal dengan Dewi Supraba yang kecantikannya pernah mengguncang jagad putri-putrian Madukara? Ya, ia pernah dinobatkan menjadi putri paling cantik se-Kerajaan Madukara. Kali ini, Supraba kembali mengguncangkan Madukara – dan sangat mungkin sampai ke dunia WayangSlenco. Bukan perkara prestasi, namun sebuah aib yang sedang menimpanya. Apakah ia ketahuan mengganggu rumah tangga pejabat atawa mantan pejabat tinggi negeri?

Bukan.

Supraba telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh Komisi Penggantungan Koruptor (KPK) Madukara. Gawat, dong?

~oOo~ read more

Mengenang Karna: serpihan sajak cinta

Seratus hari sudah Adipati Karna meninggalkan Surtikanthi karena gugur di medan laga peperangan Bharatayuda. Biasanya, saban bulan di ujung hari kedua belas mereka mempunyai ritual unik: mengenang kemesraan mereka. Ya, mereka mencatat awal mula mekarnya cinta di hati Karna-Surtikanthi. Hari ketiga belas di bulan kesembilan.

Sedang apa kau sekarang, kekasihku? Surtikanthi berharap suaminya dapat menatapnya dari swargaloka sana.

Untuk pelipur lara, ia sering membaca kembali tulisan-tulisan Karna yang ditujukan kepadanya. Meskipun terkadang makin membuat rindu kepada suaminya itu. read more