Roman cinta calon guru

Mari membayangkan saat kita bersekolah di sekolah dasar. Dalam satu kelas, kira-kira ada 40-an murid. Bapak atawa ibu guru berdiri di depan kelas menghadapi situasi yang rumit. Mungkin kita sedang sibuk sendiri ngobrol dengan teman sebangku, teman kita yang menangis karena dipukul teman yang lain, atawa ada yang asyik main bola bekelnya. Seorang guru mesti punya stok kesabaran di atas rata-rata dibanding manusia yang lain.

Guru SD adalah pahlawan, namun di dalam kelas ia tak lebih dari seorang guru yang sewaktu-waktu bisa diserang orang tua murid dengan mempertontonkan pantat karena anaknya dikasari atawa nilainya masuk kategori tidak wajar. Sesungguhnya, tak mudah juga menjadi guru. Ketika ia menulis di depan kelas, tubuhnya tak boleh membelakangi murid. Ia harus berdiri serong karena dengan posisi seperti itu kelas tetap terpantau. read more

NAGARA KRTAGAMA

Indonesia 2019

1
Para ahli dan cerdik pandai menyusun Konstitusi baru,
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Berdasarkan kepentingan bangsa dan negara,
Berkiblat dan berpihak kepada kepentingan rakyat banyak,
Para ahli dan cerdik pandai menyusun undang-undang baru,
Mengganti undang-undang dan aturan birokrasi tumpang tindih,
Mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara,
Urusan mudah tidak dipersulit, urusan sulit dipermudah.

2
Tidak ada lagi undang-undang dan peraturan yang tumpang tindih,
Ribuan Kepres, PP dan peraturan daerah dinyatakan tidak berlaku,
Undang-undang dan peraturan sejalan dengan Konstitusi,
Sistem birokrasi pemerintahan menjamin kepastian hukum,
Hukum dan perundang-undangan berpihak pada rakyat banyak,
Kepastian berusaha dan iklim investasi dijamin aturan jelas dan tegas,
Tidak perlu suap dan sogok untuk kelanacaran usaha. read more

Raden Fatah, Bara di Atas Demak Bintara

Judul buku: Raden Fatah, Bara di Atas Demak Bintara • Penulis: Daryanto • Penerbit: Tiga Kelana, 2009 • Tebal: 473 halaman.

Novel sejarah Kerajaan Islam di Jawa ini menceritakan awal berdirinya Kerajaan Demak setelah para wali dan pasukannya mengalahkan Majapahit. Para wali pun mengukuhkan Raden Fatah sebagai Sultan Demak. Namun, perjalanan kerajaan baru ini tidak berjalan mulus karena banyak intrik rebutan kekuasaan setelah wafatnya Raden Fatah oleh anak keturunannya sendiri.

~oOo~

Saya mencatat sepak terjang Jaka Tingkir a.k.a Karebet di novel ini lumayan berbeda dibandingkan dengan novel lainnya yang juga menceritakan Kerajaan Demak. Jika selama ini yang kita ketahui Jaka Tingkir dengan sengaja membuat ontran-ontran di alun-alun dengan membuat marah seekor banteng yang di telinganya sengaja ia masukkan sebongkah tanah, lalu ia yang berhasil menaklukkan banteng ketaton, yang akhirnya menarik perhatian Sultan Trenggono sehingga ia diangkat sebagai prajurit Demak. read more