Panduan memilih Perguruan Tinggi 2012

Saya nggak tahu persis bagaimana proses penerimaan mahasiswa baru pada PTN beberapa tahun belakangan ini. Baru mulai ngeh, ketika Kika mulai bertanya-tanya bagaimana cara mendaftar ke PTN. Memang, Kika sekarang baru klas 2 namun ia sudah mulai mereka-reka ke mana akan kuliah nanti.

Saya jadi ingat, kalau Tempo saban tahun menerbitkan Panduan Memilih Perguruan Tinggi. Pas ke toko buku Gramedia – Bekasi, Jakarta dan Solo – ternyata, stok buku tersebut habis. Saya pun mengontak Pusat Data dan Analisa Tempo (PDAT), diterima dengan sangat baik oleh mBak Anisa Luciana – Penata Admin PDAT sehingga saya mendapatkan buku Panduan Memilih Perguruan Tinggi 2012.

~oOo~

Sistem penerimaan mahasiswa baru yang selalu berubah-ubah dari tahun ke tahun, maka mengetahui informasi sistem penerimaan mahasiswa baru menjadi sangat penting. Termasuk di dalamnya untuk mengetahui perguruan tinggi yang mana yang akan dipilih. Informasi tersebut bisa didapatkan dari mana saja, termasuk dengan membaca buku Panduan Memilih Perguruan Tinggi 2012 yang merupakan penerbitan ke-17.

Buku setebal 744 halaman ini sangat lengkap isinya, seperti kapan ujian masuk dilaksanakan oleh tiap PT dan bagaimana mengikutinya, bagaimana sistem seleksinya dan sebagainya. Buku ini juga menampilkan direktori perguruan tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta. Direktori tersebut memuat beragam data antara lain tentang status, sejarah, daya tampung, pendaftar/peminat, lulusan per tahun, mahasiswa diterima, jumlah dosen, fasilitas, program studi beserta akreditasinya serta informasi pendaftaran dan biaya studi di PT bersangkutan.

Informasi lain yang cukup menarik dari buku ini adalah disajikannya hasil survei tentang peringkat PTN dan PTS terfavorit menurut calon mahasiswa. Juga ada artikel yang menjadi panduan bagi orang tua  dan calon mahasiswa dalam memilih program studi, mempersiapkan biaya kuliah hingga mendapatkan peluang beasiswa. Bagi calon mahasiswa yang belum mengetahui istilah di dunia kampus, buku ini menyajikan pula glosarium dunia kampus seperti pengertian beban studi, Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu Hasil Studi (KHS), Mata Kuliah Umum atawa Pilihan, predikat  kelulusan, dan lain-lain.

Jadi, kamu pengin kuliah di mana Kik?

(Jangan) berhenti merokok!

Hari ini, 31 Mei  2012 diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Dunia. Di beberapa kesempatan terdengar himbauan kepada para perokok untuk sementara menghentikan kegiatan isap-mengisap kretek atawa membebaskan lingkungan sekitar dari asap rokok.

Apa bisa? Pertanyaan pesimis ya? Tak semua perokok tahu kalau ada Hari Tanpa Tembakau, apalagi para simbah di desa-desa, baik mbah kung maupun mbah uti, yang saban hari ngudud atawa nginang. Pun dengan para petani tembakau. Hari tanpa tembakau berarti “kiamat” penghidupannya.

Di PustakaRona edisi kali ini, saya akan merisalahkan perkara di atas dari buku yang berjudul Kretek Jawa Gaya Hidup Lintas Budaya oleh Rudy Badil yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia (2011) setebal 172 halaman. Membaca buku edisi lux ini seperti membaca sejarah bangsa dari sudut kretek. read more

Mr. Rigen menakar Prof. Koesnadi

Pada suatu sore, waktu saya nglaras sembari sekali-sekali me-nyeruput teh bikinan Ms. Nansiyem yang bukan gi-nas-tel, bukan legi-panas-kentel, tetapi it-nas-wer, pahit-panas-cuwer, Mr. Rigen datang membawa koran Kedaulatan Rakyat.

“Jadi Prof. Koesnadi itu saestu, jadi seleh keprabon, tidak menjabat rektor lagi nggih, Pak?”

“Kamu itu tahu dari mana?”

Lha, ini dari koran. Waktu beliau bercengkerama sama para wartawan.”

“Belum. Belum berhenti. Sampai timbang terima nanti beliau masih aktif. Ada apa to Gen. Kok bolehnya serius.”

Nggih mboten napa-napa. Saya itu jadi ingat waktu kepala sekolah SD Pracimantoro dulu dipindah ke Wonogiri naik pangkat menjadi penilik sekolah.” read more