Enjoy Capitalism di Karanganyar

Saya akan sejenak bernostalgia tentang Kota Karanganyar di masa kecil tahun 80-an. Wilayah kota yang saya pahami dulu adalah penggalan Jl. Lawu antara Gereja St. Pius X hingga jembatan Kali Siwaluh yang ditandai dengan bermacam bangunan kantor, pertokoan atawa pelayanan  umum. Jika diurutkan seperti ini: Gereja St. Pius X – Kantor Pos, Polres, Pegadaian, Tangsi Polisi, SDN 1, Studio Foto Meiwa, Toko Morodadi, Pool bus Sedayu, Warung Hek mBah Loso, Toko Gai Sin, Toko Besi Pak Basman, Toko Bu Tris, Es Pak Bejo, Kodim, Kantor Penerangan, Toko Yoto Kulon, Pasar (belakang dipindah ke Harjosari dan diubah menjadi Taman Pancasila) Rumah Dinas Bupati, Kantor Tilpun, Toko Yoto Wetan, Pangkas Rambut Mokram, Toko Lestari, Toko Bu Win, Toko Waras Waris, Kantor Kecamatan Karanganyar, Gedung Bioskop Lawu Theatre, Toko Buku Wijaya, Toko Mulyo, SDN 3, Toko Marto Tuk, jembatan Kali Siwaluh. read more

Agustus-3 | Bukan pampasan perang

Pampasan perang dalam arti yang sederhana adalah bayaran ganti rugi akibat perang.  Indonesia yang pernah diduduki Kolonial Belanda selama 350 tahun dan pendudukan Jepang selama tiga tahun apakah Indonesia mendapatkan pampasan perang?

Dari buku sejarah yang saya baca, Belanda tak memberikan ganti rugi kepada Indonesia. Jangankan ganti rugi, kata maaf pun tak pernah keluar dari pemerintah Kerajaan Belanda. Mungkin Belanda tak merasa menjajah Indonesia yang berakhir dengan takluknya Belanda atas pendudukan Jepang, namun ia merasa merebut kembali Indonesia dari Jepang paska Jepang kalah perang dalam Perang Dunia II. read more

Rukun agawe santosa

Di kampung saya dulu, banyak rumah yang dindingnya dihias dengan gambar/patung tempel (hanya kepala) Punakawan: Semar, dan ketiga anaknya Gareng, Petruk dan Bagong. Susunan ada yang seperti gambar di samping ini atawa posisi ketiga anak wajahnya menghadap Semar.

Jika Punakawan tersebut berujud poster biasanya disertai tulisan “Ojo Dumeh/Jangan Mentang-mentang” atawa “Rukun Agawe Santosa/Rukun membuat sentosa”. Sebuah pesan yang sangat membumi bagi masyarakat Jawa.   read more