Amazing Fay: Bikin Bolong

Fay punya “hobi” yang kadang muncul, kadang terlupakan. “Hobi”-nya terbilang tidak biasa, mengorek-orek tembok kamarnya sampai bolong atau membuat bolong celana panjang atau jilbabnya dengan gunting. Tembok dan pakaiannya pun jadi rusak, hingga membuat kami kelabakan.

Kalau tembok kamar digarapnya pada malam hari, saat dia wajib masuk kamar pada pukul 20.00. Terserah, dia mau langsung tidur atau nggak, yang jelas, pada pukul 8 malam harus masuk kamar. Ternyata saat itu dimanfaatkannya untuk mengorek-ngorek tembok kamarnya dengan alat bantu maupun tanpa bantuan peralatan.

Terkadang, dia mengorek tembok menggunakan kunci lemari, colokan listrik obat anti-nyamuk elektrik, atau paku yang ditemukannya di kamar. Kalau tidak ada alat, dia nekat mengorek tembok dengan kukunya. “Kreatif” juga ya? Mirip tokoh di film McGyver. Bedanya, ini untuk membuat kerusakan. read more

Shocked

Kadang kalau sedang nyetel tipi, saya suka lihat film kartun Spongebob. Lucu sekali tingkah polah makhluk yang hidup di Bikini Bottom tersebut. Sudah tuwir kok masih suka nonton kartun anak-anak toh, Mas? Mungkin tak hanya Spongebob yang saya suka, ada Tom & Jerry, Donal Bebek, Pink Panther, dan lain-lain pokoknya kartun tokoh binatang.

Saya jadi ingat di masa kecil dulu. Umumnya anak-anak kampung yang suka menjahili binatang, saya juga melakukan hal sama untuk mendapatkan efek kelucuannya. Kalau difikir-fikir secara waras, tindakan menjahili binatang tersebut termasuk kategori tindakan yang kejam sebab bertentangan dengan peri-kehewanan.

Apa saja itu? read more

Resign

Rest area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek menjadi meeting point kami, sekaligus janjian jumatan bersama di sana. Kami memilih rumah makan masakan Sunda, sebuah tempat yang nyaman untuk mengobrol sambil menunggu masakan tersaji di atas meja. Lelaki tampan berhidung mancung yang duduk di hadapan saya sejak kemarin mengirimkan pesan pendek ingin bertemu dengan saya untuk tukar-pendapat.

“Mas Kyaine, seperti yang pernah aku sampaikan dalam pertemuan terakhir kita dulu rasanya aku semakin mantap untuk resign,” lelaki yang umurnya lebih muda setahun daripada saya itu membukapembicaraan.

Saya tak segera menyahut. Ia pernah bercerita kepada saya, beberapa bulan yang lalu oleh manajernya ia dipindahkan ke sebuah seksi yang sama sekali baru baginya. Ia selama hampir dua puluh dua tahun bekerja di bidang yang sesuai dengan disiplin ilmunya, tiba-tiba ia dipanggil manajernya untuk pindah ke bagian lain – di mana pimpinan bagian itu sedang kosong – sebuah jenis pekerjaan yang sama sekali baru baginya, yakni bagian rumah tangga perusahaan. read more