Cita-cita jadi petani

Sekitar tahun 1980, Bapak membeli cassette tape recorder merk Telesonic berwarna biru muda. Waktu itu, jaringan listrik belum masuk ke rumahku. Tak hanya membeli tape recorder-nya saja, Bapak juga membeli beberapa kaset. Seingatku, kaset yang dibeli saat itu lagu-lagu yang top di tahun 1970an, juga beberapa kaset Waldjinah dan gending-gending Jawa. Pada minggu berikutnya, Bapak membeli kaset Jamal Mirdad dan Ebiet G. Ade sekaligus tiga album Camellia 1, Camellia 2, dan Camellia 3.

Aku tertarik pada kaset Ebiet G. Ade. Waktu aku putar album Camellia 2 dan aku langsung terpana pada lagu Cita-cita Kecil si Anak Desa. Setiap kali lagu itu habis aku akan pencet tombol rewind, kemudian aku ambil sampul kaset karena di dalamnya ada syair lagu. read more

Tanpa abjad kedelapan belas

Waktu sekolah dulu aku selalu menjadi bahan ejekan teman-teman sekelas sebab aku tak pandai melafazkan abjad kedelapan belas. Sejak di bangku SMA aku mencoba mengelak menggunakan kata yang di dalamnya ada abjad yang itu. Sebetulnya, tak hanya sekali dua aku mencoba meliuk-liukkan lidahku supaya abjad yang itu bisa nyaman ketika aku ucapkan. Tapi ada daya, selalu gagal.

Pada awal-awal mencoba menggunakan kata atawa kalimat tanpa abjad setelah qi dan sebelum es itu susah sekali. Aku mesti banyak membaca kamus untuk mendapatkan padanan kata. Maka, tibalah pada suatu ketika ibu yang suka membagi ilmu di kelasku minta kepada anak-anak yang duduk di bangku ketika ibu yang suka membagi ilmu untuk membuat sebuah naskah pidato dan membacakannya di depan kelas. read more

Pintu masuk ke The Padeblogan

Banyak jalan menuju Roma, demikian kata pepatah untuk menggambarkan bahwa tak hanya ada satu cara untuk keluar dari masalah. Demikian pula banyak jalan menuju The Padeblogan. Ada banyak kata kunci yang diketikkan di sebuah mesin pencari, sehingga seseorang secara tak sengaja membuka blog ini. Kesasar, gitu deh.

Berikut kata kunci yang bisa membuka pintu The Padeblogan, diurutkan dari yang terbanyak: read more