Sanding dua budaya

Hari ini saya menghadiri dua undangan dari perusahaan Jepang. Acara pabrik kesatu dilakukan pada pagi hari bertajuk Opening Ceremony, sedangkan acara pabrik kedua dilaksanakan selepas shalat Jumat bertajuk Syukuran Pembukaan Pabrik. Memang sudah jamak dilakukan oleh perusahaan asing jika membuka pabrik di Indonesia mereka mengikuti kearifan pepatah kuno negeri ini: di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Termasuk dalam acara pembukaan pabrik baru.

Pada pabrik kesatu, tuan rumah dan tetamu berbaju batik. Pada acara pembukaannya disajikan tarian khas Sunda sebagai ucapan wilujeng sumping bagi para tetamu yang diundang. Tiga penari cantik dengan senyuman tak lepas dari raut mukanya itu melenggak-lenggok di atas panggung. Nanti pada saat pemotongan rangkaian bunga melati, ketiga penari tersebut akan hadir kembali, salah satunya membawa baki sebagai tempat gunting yang diperuntukkan untuk memotong rangkaian melati. read more

Tak suka senantiasa

Dalam bertutur atawa menulis, saya menghindari pemakaian kata dan frasa yang tidak saya suka. Kalau ditanya kenapa saya tidak suka pada kata atawa frasa tersebut, jangankan memberikan alasannya saya akan mengatakan pokoknya nggak suka.

Memang kata atawa frasa apa saja yang tidak saya suka? Ada beberapa. Frasa pertama yang saya benci sampai di ubun-ubun adalah “seperti kita ketahui bersama” yang biasa digunakan di awal kalimat atawa membuka percakapan. Contoh dalam kalimat misalnya seperti di bawah ini:

Seperti kita ketahui bersama, pada hari Sabtu yang lalu saya kehilangan sebuah dompet yang di dalamnya berisi bermacam-macam dokumen. read more