Tanpa abjad kedelapan belas

Waktu sekolah dulu aku selalu menjadi bahan ejekan teman-teman sekelas sebab aku tak pandai melafazkan abjad kedelapan belas. Sejak di bangku SMA aku mencoba mengelak menggunakan kata yang di dalamnya ada abjad yang itu. Sebetulnya, tak hanya sekali dua aku mencoba meliuk-liukkan lidahku supaya abjad yang itu bisa nyaman ketika aku ucapkan. Tapi ada daya, selalu gagal.

Pada awal-awal mencoba menggunakan kata atawa kalimat tanpa abjad setelah qi dan sebelum es itu susah sekali. Aku mesti banyak membaca kamus untuk mendapatkan padanan kata. Maka, tibalah pada suatu ketika ibu yang suka membagi ilmu di kelasku minta kepada anak-anak yang duduk di bangku ketika ibu yang suka membagi ilmu untuk membuat sebuah naskah pidato dan membacakannya di depan kelas.

Kalian mau tahu apa yang aku tuliskan di sehelai benda yang biasa untuk memuat tulisan itu?

akan disambung nanti….