Kampret

Dalam khazanah Jawa, ada binatang yang diberi nama kampret sebuah sebutan untuk kelelawar yang berukuran kecil pemakan serangga. Banyak orang yang menyebut kalau kampret ini masih satu saudara dengan codot, sejenis kelelawar juga tetapi pemakan buah.

Entah apa salahnya si kampret ini, kok dalam pergaulan sehari-hari namanya dipakai untuk mengekspresikan rasa kesal/sebal bahkan cenderung sebagai umpatan. Ini termasuk jenis umpatan yang memakai nama binatang, seperti misalnya anjing atau monyet. Apa karena wajah si kampret mirip monyet? Embuh.

Ketika masih anak-anak dulu, teman sepermainan saya banyak yang bernama Yanto, ada Sriyanto, Suyanto, Subiyanto, Priyanto, dan sebagainya. Herannya, semua dipanggil dengan Yanto Kampret! Memang sudah jamak di masa kanak-kanak seseorang mempunyai wadanan sendiri-sendiri.

Wadanan adalah nick-name yang bisa berarti sebagai olok-olok yang disematkan di belakang nama seseorang. Misalnya, dari ciri fisik tubuh seseorang. Orang yang berbadan kecil biasa dipanggil menik, krucil, atau kuntet sedangkan orang yang berbadan tambun punya wadanan sebagai bagong. Kalau ada orang yang berbadan tinggi akan dipanggil petruk atau gèntèr (galah). read more

Sedikit di bawah standar, cara jitu menikmati hidup

Terakhir kali saya menulis di The Padeblogan, pada Sabtu minggu lalu dan sekarang baru sempat nulis lagi. Dunia nyata saya memang sedang lucu-lucunya. Waktu saya praktis habis di jalanan. Bayangkan saja, dari rumah ke kantor yang dulu-dulu bisa saya tempuh dalam 30 menit, beberapa minggu ini bisa membengkak hingga 3 jam. Pulang-pergi memerlukan waktu kisaran 5 jam! Hal ini membuat capek fisik dan fikiran.

Luar biasa kemajuan kota Karawang. Semua merk otomotif pabriknya ada di Karawang. Efek dominonya, sarana penunjang mau tidak mau dibangun di sekitarnya. Perumahan kelas elit lengkap dengan segala fasilitasnya hingga RSS, ada. Hotel-hotel berbintang mulai dibangun di koridor jalan masuk kota Karawang. Masyarakat kelas menengah jumlahnya naik tajam. Mobil-mobil baru berkeliaran, sementara ruas jalan yang  ada tidak bertambah. Maka, macetlah akibatnya.

Tol Jakarta-Cikampek tak ada cerita lagi dalam kondisi lancar jaya. Saban hari macet, entah disebabkan oleh kelebihan jumlah kendaraan yang lewat atawa kecelakaan yang sering terjadi. Cilakanya, beberapa hari ini saya sering dinas ke Jakarta. Habis subuh kudu segera keluar rumah, agar tidak terlalu kena macet di tol. Tapi itu jarang terjadi, sebab selalu kena macet. Kalau saya berangkat jam 05.30, sampai di sekitaran Prapatan Mampang jam 09.00 atawa kadang lebih. read more

Polis Asuransi

Semalam saya buka-buka file lama yang tersimpan di laci lemari. Di tumpukan map, saya menemukan polis asuransi ML yang umurnya hampir 15 tahun. Saya membuka map berlogo perusahaan asuransi ML yang di masanya termasuk dalam daftar perusahaan penyedia jasa asuransi, anuitas, dan program keuntungan perusahaan terbesar di dunia. Di sana terselip sebuah kuitansi pembayaran premi pertama yang jumlahnya sangat besar jika diukur di zaman dulu dan lumayan besar jika dinilai hari ini.

Saya jadi teringat seorang kawan yang datang kepada saya menawarkan produk asuransi ML.

Selayaknya karib yang lama tak bertemu, kunjungan seorang kawan (tepatnya, ia adalah kakak kelas tiga tingkat di atas saya saat kuliah dulu sekaligus kawan seorganisasi mahasiswa) ke kantor saya sambut dengan suka cita. Di tengah obrolan saya terkejut setengah mati ketika ia menawarkan asuransi pensiun. Kenapa saya terkejut sebab baru ketahuan kalau kedatangannya ke kantor saya tidak sebagai kawan yang lama tak bertemu namun sebetulnya sudah punya agenda khusus menawarkan asuransi. read more