Sanding dua budaya

Hari ini saya menghadiri dua undangan dari perusahaan Jepang. Acara pabrik kesatu dilakukan pada pagi hari bertajukĀ Opening Ceremony, sedangkan acara pabrik kedua dilaksanakanĀ selepas shalat Jumat bertajuk Syukuran Pembukaan Pabrik. Memang sudah jamak dilakukan oleh perusahaan asing jika membuka pabrik di Indonesia mereka mengikuti kearifan pepatah kuno negeri ini: di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Termasuk dalam acara pembukaan pabrik baru.

Pada pabrik kesatu, tuan rumah dan tetamu berbaju batik. Pada acara pembukaannya disajikan tarian khas Sunda sebagai ucapan wilujeng sumping bagi para tetamu yang diundang. Tiga penari cantik dengan senyuman tak lepas dari raut mukanya itu melenggak-lenggok di atas panggung. Nanti pada saat pemotongan rangkaian bunga melati, ketiga penari tersebut akan hadir kembali, salah satunya membawa baki sebagai tempat gunting yang diperuntukkan untuk memotong rangkaian melati. read more

Ayu kini telah bahagia

Arkian, data MRI anaknya mas Yoga saya bawa ke Klinik Riset Kanker-nya DR. Warsito. Saya bertindak sebagai wali-nya Ayu (anaknya mas Yoga). Dalam sesi konsultasi fisika medis, saya mendapat informasi yang cukup lengkap mengenai kanker yang menyerang otak Ayu. Proses selanjutnya adalah pengukuran alat yang akan dipasang di kepala Ayu yakni berupa helm (ada dua jenis yakni helmet core dan helmet full ear). Karena saya tidak tahu ukuran lingkar kepala Ayu, saya segera menghubungi mas Yoga.

Sekitar jam 11.50 WIB.

“Posisimu di mana, di Jogja atawa di mana?”

“Di Ngawi, Gus. Kebetulan kondisi Ayu lagi drop, makanya aku pulang.”

Ya wis, kebetulan kalau gitu.” Saya pun melaporkan sekilas hasil konsultasi fisika medis dan minta mas Yoga mengukur lingkar kepala Ayu. Memang tak lama, ia memberikan data ukuran lingkar kepala. read more