Memilih Rhoma

Keinginan melakukan golput seperti pemilu-pemilu sebelumnya rasanya harus saya batalkan. Nekjika benar pak Jokowi nggak maju nyapres, sementara itu kalau Bang Haji Rhoma ikutan nyapres, saya akan meringankan kaki berjalan ke TPS. Apalagi kalau bukan ingin nyoblos gambar Bang Haji yang siapa tahu dengan ada satu tambahan suara dari saya, Bang Haji terpilih menjadi Presiden RI menggantikan SBY.

Hati saya mungkin akan tambah mantap menjatuhkan pilihan ke Bang Haji, seandainya cawapres yang mendampingi Bang Haji itu mantan presiden yang diusulkan oleh Anas Urbaningrum. Sebuah kombinasi yang super mantap, saya kira.

Dalam beberapa hari ini saya mendengarkan lagu-lagu Bang Haji melalui MP3 bajakan yang jumlahnya ratusan itu. Sebagian besar lagu Bang Haji berisi tausiah dengan tak melupakan tetap cinta kepada Indonesia. Ia juga sangat keras bersuara tentang kesenjangan miskin-kaya, anti korupsi, ganyang narkoba dan tentu saja tentang persatuan bangsa.

Jika ia terpilih menjadi presiden nanti, ia punya kuasa untuk mengejawantahkan syair lagu-lagunya ke dalam kebijakan dan tindakan. Tak hanya syair lagu yang saya sebutkan di atas tadi, Bang Haji juga menciptakan lagu cinta yang sangat indah dengan tetap menasihatkan cinta berdasarkan syariah. read more

Malapraktik

Serombongan keluarga harap-harap cemas di depan pintu ruang operasi. Setelah sekian lama menunggu, muncul seorang dokter dengan wajah kelelahan. Hal ini dapat dilihat dari gerakan layu tangan dokter yang membuka masker. Ia bertanya siapa di antara banyak orang yang menunggu itu sebagai keluarga pasien. Seseorang lelaki maju dan berkata kalau ia ayah dari pasien.

Mata dokter menatap lelaki itu dan berkata lirih, “Mohon maaf. Kami sudah berusaha, tapi Tuhan berkehendak lain!” Tangan kanan dokter menepuk pundak lelaki itu yang lunglai begitu mendengar kalimat dokter tersebut. Kalimat yang berarti pasien telah marhum.

Nekjika keluarga pasien atawa pasiennya sendiri tidak terima dengan tindakan dokter yang menyebabkan pasien menjadi marhum atawa cacat, mereka bisa mengajukan tuntutan malapraktik yang tentunya harus menyertakan bukti-bukti yang kuat tidak berdasarkan asumsi belaka. Kebanyakan dari kita, pasrah saja. Menganggap semua itu sudah garisan takdir. read more

Dapat telegram

Pada suatu waktu ketika benda yang namanya ponsel dan sebangsanya belum diciptakan oleh manusia. Waktu itu, untuk berkomunikasi jarak-jauh kebanyakan orang (Indonesia) menggunakan surat, beberapa di antaranya sudah menggunakan telepon rumah/tempat kerjanya.

Tentu saja, kantor pos menjadi tempat yang sangat ramai dikunjungi orang yang mau berkorespondensi. Bagi anak-anak muda, surat-menyurat menjadi aktifitas yang sangat menyenangkan hati, apalagi jika berkabar dengan kekasih atawa sahabatnya. Di sinilah timbul istilah sahabat pena. Saking sering bersurat-suratan, sepasang sahabat pena bisa menjadi sepasang kekasih. read more