Kang Pendi berkacak pinggang di depan rumahnya. Sesekali kepalanya ditelengkan ke kiri dan ke kanan. Ia bukan sedang senam kesegaran jasmani. Tangan di pinggang ia lepaskan. Ia bergerak hadap kanan, lalu hap…. satu…. dua… tiga… kaki-kakinya melangkah tegap. Kepalanya digeleng-gelengkan.
Nyonya Pendi yang berada di dekatnya menghentikan sejenak kegiatan menyuapi anak semata wayang mereka. Kang Pendi masuk ke rumah dan sebentar kemudian keluar lagi dengan membawa meteran gulung. Ia minta tolong kepada istrinya untuk memegang ujung meteran. Sreet…. ia tarik meteran dan mentok di tembok rumahnya. Lagi-lagi ia gelengkan kepalanya yang cuma satu-satunya itu. Gayanya menggeleng mirip Shahrukh Khan, bintang film India kesukaannya.
“Nggak cukup, bu. Nggak mungkin to kita bongkar tembok ini, bisa-bisa kita nanti tidur di ruang tamu,” ujar Kang Pendi.
“Memang untuk bikin garasi perlu berapa meter, pak?” tanya Nyonya Pendi.
“Ya… untuk mobil yang kita taksir sih setidaknya perlu panjang tiga meteran gitu deh!” jawab Kang Pendi. read more