Tangan-tangan Tuhan bergerak ke mana-mana, salah satunya merengkuh seorang anak lelaki bernama Juli. Bayangkan peristiwa sekitar lima tahun lalu, di sebuah kota kecil di lereng Gunung Lawu, terkenal sebagai kota Paling Tenteram se-Indonesia.
Pada waktu itu Juli kelas tiga SMA, ia termasuk anak yang berprestasi di sekolahnya. Secara ekonomi, orang tuanya masuk kategori kurang mampu sementara mereka tak mau anak lelakinya itu putus sekolah hingga SMA saja. Untuk masuk ke PTN terbaik se-Indonesia, Juli memilih jalur bidik misi dan puji Tuhan Pemilik Seluruh Alam ia diterima masuk di salah satu Fak. di PTN terbaik se-Indonesia itu.
Juli bukannya gembira, ia malah bersedih sebab untuk daftar ulang tak ada biaya. Bukan untuk biaya yang dibayarkan ke PTN, tetapi biaya akomodasi untuk perjalanan menuju kota Paling Ngangeni se-Nusantara. Ia pasrah. read more