Bergerak menuju ibu #9

Kegiatan utama di Masjidil Haram berhubungan dengan bergerak, dimulai tawaf atau mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran, lalu dilanjutkan dengan prosesi sa’i yakni bergerak dari Shafa ke Narwah hingga hitungan ketujuh. Dari fikiran, hati dan lisan terusĀ  bergerak menyebut ke-Mahasucian-Nya, segala puji bagi-Nya, ke-Mahatunggal-Nya, dan ke-Mahabesaran-Nya.

Tak pernah saya lepas-syukur atas kesempatan menggandeng tangan ibu dalam perjalanan hotel – masjid pp. Iseng-iseng subuh tadi saya hitung langkah kaki saya saat dari hotel menuju masjid (King Fadh Gate Masjidil Haram): 1500 s/d 1600 langkah. Inilah jarak dan waktu terpanjang saya menggandeng tangan ibu. Tentu saja angka tersebut tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kasih ibu saat menggendong, menimang, mengajari jalan bahkan menggandeng tangan anak-anaknya tetap berada di jalan yang benar. read more

Bergerak menuju ibu #1

Sabtu, 19 Desember 2015

Sekitar jam 8-an saya sudah sampai di ujung tol Cipali. Perjalanan menuju SOC relatif lebih cepat sejak ruas tol tersebut dioperasikan. Saya berhenti istirahat pertama di rest area tol Palikanci. Sepanjang perjalanan saya amati sudah banyak kendaraan yang melakukan mudik atau berwisata dari arah Jakarta menuju arah timur P. Jawa.

Perjalanan agak tersendat dari kota Brebes hingga Pekalongan sebab adanya perbaikan di beberapa ruas jalan. Pada titik-titik tertentu dilakukan contra flow oleh petugas kepolisian untuk memperlancar arus lalu-lintas. Perjalanan ke Tanah Kelahiran kali ini dengan membawa Titi dan Greyson, dua kucing peliharaan kami. read more

Saya masih mengenang Pak Harto dan jejak presiden RI

Mobil rental sudah siap ketika saya dan seorang kawan mendarat di Bandara SOC. Karena referensi seorang kolega saya, maka mobil tersebut bisa saya rental dengan sistem lepas kunci. Selebihnya, kawan saya itu yang mengemudikan mobil mungil berwarna hijau muda menyusuri jalan-jalan sekitar Solo Raya.

“Tujuan pertama kita ke Sukoharjo. Tahan dulu laparnya ya, Mas. Nanti kita makan di Soto Nggading, soto langganan Pak Jokowi, bahkan beberapa waktu lalu Pak Jokowi ngajak makan petinggi parpol makan di sana, termasuk Bu Megawati,” ujar saya kepada kawan yang tengah sibuk menyesuaikan injakan rem, gas dan kopling.

Urusan ke Sukoharjo tak sampai setengah jam, dan kami langsung meluncur ke Jl. Brigjen Sudiarto tempat di mana Soto Gading berada, untuk menikmati makan siang. Warung soto lumayan ramai meskipun belum jam makan siang.

Selesai makan, mobil putar arah menuju Alun-alun Kidul/Alkid Kraton Surakarta Hadiningrat. Kawan saya itu senangnya bukan main begitu saya ajak menuju Kraton. Kami melewati kandang Kyai Slamet yang sedang berkubang di lumpur sekitar Alkid, mobil melaju pelan mengelilingi beteng Kraton dan akhirnya sampai di Kraton. Kami membeli tiket masuk Museum Kraton. Ini kali ke sekian saya masuk ke sana, dan kondisi museum makin memprihatinkan saja. read more