Mengendus aroma Glagahwangi

Setelah berkesempatan mengelus-elus Singgasana Panembahan Senapati, saya pergi ke Demak Bintara – jarak sejarah seratus tahun dibandingkan Kerajaan Mataram mulai dibangun oleh Sutawijaya – untuk mengendus aroma Glagahwangi. Ya, dulu sekali di saat akhir runtuhnya Majapahit (disebut pada tahun 1478), Raden Fatah yang berkedudukan di tlatah Glagahwangi (Demak) mulai mendirikan Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa dengan kawalan para wali.

Berkunjung ke Masjid Agung Demak pernah saya lakukan saat SD dulu, di mana ingatan saya tentangnya sangat lamat-lamat. Kunjungan kedua kali ini terasa berbeda karena seolah-olah napak tilas kisah sejarah yang tersimpan di fikiran setelah banyak membaca tentang sejarah Majapahit hingga berdirinya Mataram. read more

Menengok sang Homo Erectus

Kini saatnya mengajak Kika dan Lila berpetualangan ke Zaman Purba dengan mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran. Secara mereka sudah bisa membaca dan menganalisa informasi yang dipaparkan di dalam museum, termasuk memvisualisasikan pengetahuan yang didapat dari pelajaran IPS di sekolahnya. Museum yang letaknya hanya sepelemparan sandal dari rumah mbah Uti mereka ini merupakan situs paling lengkap di dunia tentang manusia purba yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan peradaban dunia. Museum yang terletak di Desa Krikilan, Kec. Kalijambe Kab. Sragen ini sungguh modern, beberapa objeknya dapat kita sentuh. Museum ini mengingatkan saya pada Museum Satwa di kompleks Jatim Park 2, yang memajang aneka replika satwa yang sudah punah seperti T-rex, Apatosaurus maupun Mammoth. Kedua museum tersebut sama-sama dibuat modern dan nyaman dikunjungi. Memang seharusnya demikian penampilan sebuah museum, bukan? read more

Watu Gilang, singgasana Panembahan Senapati

Pemanahan dan Sutawijaya membabat Alas Mentaok. Setelah Alas Mentaok terbuka untuk pendatang dan menjadi sebuah kerajaan kecil, Sutawijaya mulai membangkang kepada perintah Sultan Pajang. Terjadi peperangan, yang mengakibatkan kekalahan Pajang. Raden Benowo menggantikan Hadiwijaya, namun pamor Pajang makin surut. Sutawijaya memproklamirkan kerajaan baru yang bernama Mataram, sementara namanya diubah menjadi Panembahan Senapati.

Kyaine dalam Sutawijaya diusir dari Pajang

Alas Mentaok kini menjadi sebuah wilayah yang sangat ramai, dengan nama Kotagede. Tetirah ke Kotagede juga untuk menderas Sejarah Nusantara, terutama menelusuri jejak Mataram Islam dengan raja yang pertama bernama Panembahan Senapati. Memasuki wilayah Kotagede seperti tersedot ke abad 16: Masjid Agung Mataram, Kompleks Makam Panembahan Senapati, dan situs bersejarah Watu Gilang. read more