Boncengan

Daripada mengutuk kegelapan, lebih baik menyalakan lilin. Kalau tidak punya lilin, nyalakan hapemu pada flashlight mode on. Saya sering mempraktekkan ungkapan orang bijak tersebut dalam situasi yang saya alami, toh jika saya mengutuk atau sekedar mengumpat, hal itu tidak akan menyelesaikan masalahnya – misalnya di tengah kemacetan.

Hujan dan kemacetan menjadi pasangan abadi di sebuah kota industri, hatta disempurnakan dengan kondisi jalan mirip rempeyek. Tidak hujan saja macet, apalagi hujan. Sebuah kalimat kutukan ya?

Nah, daripada nggerundel seperti itu saya memilih naik motor, selain menghindari titik-titik macet bisa melewati banyak alternatif jalan menuju ke tempat kerja. Setidaknya 2 tahun belakangan saya konsisten naik motor, pergi-pulang kerja. Saya berboncengan dengan anak perempuan saya yang kebetulan tempat kerja kami dalam area dan arah yang sama. read more

Gino mantu

Sejak Gino ditugaskan di pantry lantai 5, mas Suryat jarang bertemu muka dengannya. Komunikasi dengannya dilakukan dengan WA, terutama urusan penyediaan makan siang. Kali ini WA Gino ke mas Suryat agak berbeda: ingin menghadap.

“Seminggu ke depan saya cuti pak. Untuk urusan makan siang bapak pesan saja ke yang lain,” ujar Gino membuka percakapan. Ia duduk manis di depan mas Suryat, tangannya menggenggam sebuah amplop undangan.

Arep ana acara apa, kok cuti?” tanya mas Suryat.

Badhe mantu, pak!” jawab Gino sambil mengulurkan amplop undangan yang digenggamnya itu. “Daripada anaknya pacaran wae, sekalian saja saya nikahkan pak.”

read more

Menghapus kontak

Selama masa Pandemi >2 tahun ini saya sudah banyak menghapus nomer kontak dari henpon saya. Penyebabnya: teman, kerabat atau kolega saya itu meninggal dunia. Entah karena covid atau hal yang lain. Pada bulan di mana kematian akibat covid varian delta sedang tinggi-tingginya, ada kejadian yang menyesakkan dada.

Pernah terjadi, di pagi harinya saya masih WA-an dengan teman tersebut, eh sore harinya ia sudah marhum. Dan tragisnya, baru dua puluh empat jam kemudian ia bisa dikubur karena ketiadaan ambulance dan mesti antri mendapatkan lokasi kuburan. Bahkan kami sebagai teman tidak bisa melayat untuk memberikan penghormatan terakhir baginya. read more