Hikayat Ratu Balqis #2

Berita lagit yang dahulu dicuri oleh kakeknya, ternyata benar adanya. Kerajaan Sheba setelah diwariskan kepada Ratu Balqis menjadi sebuah negeri yang kaya-raya. Rakyatnya hidup sejahtera. Ratu Balqis memiliki kekuasaan yang sangat luas. Ia juga seorang wanita yang cantik, cerdas dan mendapatkan kepercayaan sepenuhnya dari para punggawa dan rakyatnya.

Kemasyhuran Kerajaan Sheba dengan Ratu Balqis-nya sampai terdengar oleh Raja Salomo, pimpinan sebuah kerajaan yang sangat besar. Raja Solomo penasaran ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang Kerajaan Sheba dan ratunya. Apalagi ditambah adanya gosip kalau Ratu Balqis berkaki kuda. read more

Hikayat Ratu Balqis #1

Ada seorang raja yang gemar berburu. Kegiatan berburu menjadi obat penat di sela waktunya mengelola sebuah kerajaan besar yang bernama Sheba.

Pada suatu perburuan, ia merasa sangat letih. Pada gurun pasir yang seakan tiada bertepi itu belum juga nampak hewan buruan, padahal siang itu terik matahari kurang bersabahat apalagi persediaan air minumnya telah habis.

Dari kejauhan ia melihat sebuah tenda dan buru-buru ia menghampiri tenda tersebut. Di depan tenda duduk seseorang yang sudah tua dan raja menyapanya.

“Wahai, kakek yang bijaksana. Bolehkah aku mampir sejenak di tendamu sekaligus meminta air barang seteguk untuk membasahi kerongkonganku yang sudah kering?” read more

Muzdalifah

10 Dzulhijjah 1429 H

Saya berangkat haji ikut Kloter 44 JKS gelombang 2 – dari Jakarta langsung ke Mekkah dulu (baru nanti ke Madinah) karena waktu sudah mendekati pelaksanaan ibadah haji.

Prosesi wukuf di Arafah tanggal 9 Dzulhijjah 1429 H kami lalui dengan lancar. Selepas maghrib kami bergerak ke Muzdalifah – area/wilayah yang terbuka di antara Mekkah dan Mina yang merupakan tempat jamaah haji diperintahkan untuk singgah dan bermalam setelah bertolak dari Arafah, dengan menggunakan bus. Dari tanah air kami sudah diingatkan oleh Pembimbing Haji agar membawa stok kesabaran yang sangat banyak, dan terbukti saat jutaan orang berkumpul di satu tempat di saat puncak ibadah haji di Arafah-Muzdalifah-Mina kesabaran seseorang akan diuji habis-habisan.

Menjelang tengah malam, kami sampai di Muzdalifah. Mabit di Muzdalifah merupakan salah satu rukun haji. Hal pertama yang saya lakukan menggelar tikar – yang saya sebelumnya saya beli di Toko Serba 2 riyal tak jauh dari Masjidil Haram, cukup untuk duduk bertiga: saya, istri dan ibu mertua dan menaruh 3 tas tenteng warna biru dengan cap Saudi Airlines. Setelah itu saya mengambil batu kerikil untuk melempar jumroh di Mina nanti. read more