Karna memandang langit-langit kamarnya, sementara Surtikanthi rebah di dada suaminya itu. Diam, menunggu ombak tenang kembali. Cukup menyita waktu mereka. Karna mengecup tangan Surtikanthi, sementara jemari Surtikanthi memainkan cuping telinga suaminya.
“Telinga ini, selalu mengingatkanku tentang dirimu, mas. Bisakah kamu ceritakan kembali asal-usul nama Karna?”
Karna tersenyum. Ia pun segera mengisahkan kelahirannya di dunia ini kepada Surtikanthi, istri yang telah memberikan satu putra padanya.
~oOo~ read more