Bale Sigala-gala

Sengkuni tidak tenang dalam tidurnya. Siang hari sebelumnya ia dimarahi oleh Prabu Destarastra Raja Hastinapura. Ya, gara-garanya sangat sepele, Sengkuni memberikan laporan yang salah atas nasib Bima a.k.a Werkudara, putra kedua Pandawa itu. Bima dilaporkan sudah tewas tenggelam di sungai Gangga, tetapi sesungguhnya Bima masih segar bugar.

Akal licik Sengkuni berputar-putar di otaknya. Api kebencian kepada Bima semakin menyala-nyala dan membakar hati Sengkuni. Sungguh, ini gagasan yang sangat radikal, Sengkuni ingin benar-benar membakar tubuh Bima. Kalau perlu tidak hanya Bima saja, tetapi juga Kunti dan kelima Pandawa. Sengkuni tidak mau melanjutkan tidurnya. Rencana radikal itu harus dimatangkan malam itu juga. Maka, ia segera memanggil Ir. Purucona, MSc – arsitek terbaik di Hastinapura.

“Purucona, untuk rencana besar ini sepenuhnya aku percayakan kepadamu!” kata Sengkuni dengan mengepalkan telapak tangannya.

“Tolong Paduka jelaskan rencana besar itu, saya belum paham,” jawab Purucona yang memang belum memahami keinginan Sengkuni. read more

Shinta Obong

Prolog:
Pasukan Rama telah mengalahkan Rahwana, kini saatnya menjemput Shinta istri tercintanya. Rama mengutus Hanoman sebagai duta untuk menjemput Shinta. Betapa bahagianya Shinta, setelah sekian lama diculik oleh Rahwana dia seperti berkabung saja, benar-benar tidak memperhatikan penampilannya. Baju yang dia pakai compang-camping dan lusuh. Cinta dan rindu yang demikian menyesakkan dadanya ingin segera dia tumpahkan kepada lelaki belahan jiwanya. Tetapi Hanoman minta kepada Shinta untuk berganti baju dan berdandan sebelum datang ke hadapan Rama.

~oOo~

Di depan istana, kerumuman orang berdesakan di sekeliling istana untuk menyaksikan pertemuan suami-istri itu. Sementara itu di kamarnya, Rama seperti orang linglung. Apa gerangan penyebabnya?

Ketika kawulanya mempersiapkan acara penyambutan kedatangan Shinta, masuk sebuah pesan ke BB Rama. Betapa kagetnya ia, ketika dijumpainya sebuah video adegan asoi sepasang manusia, yang laki-laki wajahnya mirip Rahwana, sedang yang perempuan mirip Shinta, istrinya. Langit terasa mau runtuh. Amarah telah membakar dada Rama. read more

Take Him Out atawa Drupadi Mencari Jodoh

Menurut tradisi yang berlaku saat itu, jika seorang raja mempunyai puteri yang sudah dewasa wajib menyelenggarakan sayembara untuk mencari jodoh yang pantas bagi puterinya.

Syahdan, Raja Drupada penguasa Kerajaan Panchala mempunyai puteri nan jelita berbudi pekerti tinggi yang bernama Drupadi. Ia sudah waktunya mendapatkan seorang suami yang pantas baginya. Raja Drupada sungguh penguasa yang kreatif, ia menyelenggarakan sayembara dengan cara anti biasa, bukan yang itu-itu melulu, tetapi ia mengadopsinya menjadi mirip-mirip acara Take Him Out (THO) yang terkenal itu.

Balairung istana sungguh semarak dengan hiasan aneka warna. Dua puluh meja setinggi dada sudah disiapkan untuk para peserta THO.

“Selamat siang hadirin sekalian. Baiklah, acara Take Him Out dimulai. Lampu nyala!” Dristadyumna yang didapuk menjadi pembawa acara membuka sayembara. Ruangan menjadi gegap gempita oleh tepuk tangan hadirin. Di sana terlihat tokoh-tokoh penting dari berbagai kerajaan. Mereka adalah supporter para peserta THO, yang semuanya adalah pangeran tampan dan sakti. read more