Lanjutan dari Bagian [1]
Supraba memutar otaknya. Ini kesempatan baginya membuat Niwatakawaca tertawa terbahak-bahak. Ia menyapukan pandangan matanya, menelisik tanda-tanda keberadaan Arjuna. Akan sia-sia belaka ketika Niwatakawaca tertawa sementara Arjuna tidak ada di sana.
“Lekaslah mendongeng Cah Ayu!” raja Manikmantaka itu memberikan titahnya.
Supraba mendehem, menyetel posisi pita suaranya lalu berujar, “Orang bijak pernah mengatakan jangan menilai buku dari sampulnya, ungkapan ini untuk mengibaratkan kalau menilai seseorang jangan dari luarnya, harus mengenal bagian dalamnya: sifat dan wataknya”. read more