Tiba-tiba muncul Panglima Sutakasi dan pasukan pemberontak meringsek masuk ke alun-alun dengan sengaja lengkap. Semua orang terkejut dan terkecuali raja sendiri.
“Berikan pedangmu, wahai Raka Paranggelung sebagai tanda taklukmu kepadaku!” teriak Sutakasi.
Raja Paranggelung beranjak dari kursinya. Pedang tergenggam di tangan di kanannya. Ia berjalan pelan ke arah Sutakasi dengan cara menunduk. Sebuah sikap penyerahan diri.
Panglima Sutakasi mongkog hatinya, sebab sebentar lagi ia menerima tanda takluk Raja Paranggelung. Namun, Sutakasi salah duga. read more