Lima bulan sebelumnya. Empat puluh tiga berkas proposal renovasi masjid menumpuk di meja kerja saya, untuk mendapatkan rekomendasi supaya bisa diedarkan ke para calon donatur. Disposisi saya: sementara tolak, prioritas desa sekitar! Ya, lokasi masjid yang akan renovasi tersebut bukan di wilayah desa di mana kantor saya berada.
~oOo~
Di Mina, malam kedua. Di dalam tenda kami tidur berdempet-dempetan. Teman tidur sebelah kanan saya namanya Pak Karim (bukan nama sebenarnya). Menjelang mata terpejam kami saling berkenalan dan ngobrol ngalor-ngidul, akhirnya sampai pada pembicaraan mengenai pekerjaan kami. Pak Karim menceritakan bahwa dia penjual tahu sumedang di salah satu Rest Area tol Jakarta – Cikampek. Saya amati wajahnya, kenapa saya tidak ingat wajah ini padahal saya beberapa kali membeli tahu plus lontong di warungnya ketika berangkat ke kantor saya. read more