Inilah Perjalanan Umrah Kemarin itu

Rombongan umrah kemarin ada 36 orang, 24 orang di antaranya dari Dinas Kesehatan Kab. Tegal. Sesuai jadual yang telah ditentukan oleh pihak Travel kami, rombongan bertemu di Bandara Soekarno-Hatta. Kami berangkat hari Minggu, 20 Juni 2010 menggunakan Saudi Arabian Airlines pada pukul 13.00 WIB dan sampai di Jeddah pada pukul 20.30 waktu KSA (-4 jam dari WIB atau pukul 00.30 WIB). Pesawat sempat transit di Riyadh selama satu jam. Setelah proses imigrasi dan claim bagasi, kami check in hotel di Jeddah, yang lokasinya sepelemparan sandal dengan Mesjid Qishas (sebuah mesjid tempat melaksanakan hukuman qishas).

Jeddah, 21 Juni 2010.

Kegiatan pagi – siang city tour. Rute pertama berhenti di depan makam (?) Siti Hawa, kemudian dilanjutkan perjalanan ke pantai Laut Merah, lalu mengunjungi Pasar Balad. Suhu udara sekitar 45o – 47oC. Setelah itu kembali ke hotel, makan siang, persiapan perjalanan menuju Mekkah. Dari hotel kami sudah menggunakan pakaian ihram. Miqat kami ambil di hotel. Sepanjang perjalanan menuju Mekkah (sekitar 1,5 jam) kami membaca talbiyah, shalawat dan doa. Menjelang Magrib, kami telah sampai di hotel yang lokasinya dekat dengan Masjidil Haram.

Mekkah, 21 – 25 Juni 2010

Tentu saja saya agak pangling dengan lingkungan sekitar Masjidil Haram yang delapan belas bulan lalu saya kunjungi. Pembangunannya luar biasa cepat. Halaman Masjidil Haram semakin luas.

Selepas isya, kami melaksanakan umrah pertama : tawaf, sa’i, dan tahallul. Kira-kira selesai pukul 12 malam. Bulan Rajab suasana Masjidil Haram cukup ramai. Hari-hari berikutnya, kegiatan utama kami memperbanyak ibadah di Masjidil Haram.

23 Juni 2010, kami melakukan ziarah di sekitar Kota Mekkah seperti mengunjungi Jabal Tsur (gua tempat persembunyian Rasulullah SAW dan Abubakar selama 3 hari sewaktu dikejar kaum kafir Quraisy), Jabal Nur (tempat di mana terdapat Gua Hira, di sini Rasulullah SAW mendapatkan wahyu pertama), Padang Arafah (tempat wukuf pada puncak ritual haji), Jabal Rahmah (tempat bertemunya Adam dan Hawa, setelah terpisah sekian lama sejak keluar dari surga), Muzdalifah (di tempat ini jamaah haji mengambil batu untuk melempar jumrah dan mabit/menginap semalam), dan Mina (tempat melempar 3 jumrah). Di sekitar Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina), saya menyaksikan ada pembangunan rel kereta (monorel). Tentunya ini untuk memudahkan transportasi jamaah haji dari Mekkah ke Armina, dan sebaliknya yang selama ini diangkut menggunakan ribuan bus yang membuat kemacetan di sekitar Armina).

Hari itu kami juga singgah di Mesjid Ji’ronah, mesjid yang pernah dipergunakan oleh Rasulullah SAW untuk miqot ketika beliau akan melakukan umrah. Kami pun mengambil miqat di mesjid ini untuk umrah kedua kami.

Jumat, 25 Juni 2010 kami melakukan tawaf wada’ atau tawaf pamitan, karena hari itu kami akan meninggalkan Mekkah menuju Madinah. Selepas shalat jumat, kami bersiap-siap untuk perjalanan ke Kota Madinah Al Munawarah, yang akan memakan waktu sekitar 6 jam.

Di Madinah kami menempati hotel yang jaraknya sekitar 50 meter dari Masjid Nabawi.

Madinah, 26 Juni 2010

Shalat subuh di hari pertama di Masjid Nabawi terasa sangat istimewa, saya bisa mendekati rumah Rasulullah SAW. Ya, suasana Masjid Nabawi tidak terasa sesak dibandingkan ketika musim haji. Saya pun bisa khusyu’ shalat di Raudhah, bahkan bisa sangat lama menyapa Rasulullah di depan makam beliau bersama kedua sahabat beliau Sayyidina Abu Bakr dan Sayyidina Umar bin Khattab.

Minggu, 27 Juni 2010 kami mengunjungi Mesjid Quba (mesjid yang pertama kali didirikan Rasulullah SAW begitu tiba di Madinah, hijrah dari Mekkah). Di mesjid Quba kami shalat 2 rakaat. Perjalanan dilanjutkan menuju Jabal Uhud (di sini terjadi perang besar antara Pasukan Muslimin dan kafir Quraisy, di mana Pasukan Muslimin kalah perang dan tentara muslim sebanyak 70 menjadi syuhada di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah SAW), kemudian mengunjungi Percetakan Al Quran, Mesjid Qiblatain (di mesjid ini Rasulullah SAW mendapatkan wahyu untuk mengubah arah kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram), lalu ke pegunungan yang menjadi medan magnit (kami menyaksikan dan merasakan atraksi bus yang kami tumpangi ditarik oleh medan magnit) dan perjalanan berakhir di kebun dan pasar Kurma.

Senin, 28 Juni 2010 pukul 19.25 KSA atau 23.25 WIB, dari Bandara Madinah kami terbang kembali ke tanah air menggunakan Saudi Arabian Airlines.

Jakarta, 29 Juni 2010 pukul 11.30 WIB, alhamdulillah kami tiba di Bandara Soekarno-Hatta dengan selamat. 

Sebelum kamu mengunjunginya, Mekkah akan selalu menantimu. Ketika kamu meninggalkannya, Mekkah akan selalu memanggilmu kembali. Selamanya …