Bergerak menuju ibu #4

Jeddah, 24 Desember 2015

Sekitar jam 08.30 waktu KSA saya mendarat di kota ini, setelah perjalanan panjang dan melelahkan dari JOG-CGK kemudian dilanjutkan CGK-JED. Jeddah ada yang mengartikan sebagai nenek, sebab konon makam Ibu Hawa – nenek moyang umat manusia di bumi ini – berada di kota ini.

“Jika aku diberi kesempatan untuk terlahir kembali, aku ingin menjadi nenekku atau ibunya ibuku.”

***

Saya pernah janji kepada ibu kalau ingin mengajaknya umrah bersama. Kisah Uwais al Qarni yang mengendong ibunya saat berhaji telah menginspirasi saya. read more

Insiden crane itu

kabah

Persiapan menjelang shalat shubuh

Untuk mengobati rindu dan menautkan batin saya dengan bumi Mekkah dan Madinah, saya suka menonton TV KSA yang menyiarkan secara live sekitaran Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Kalau ingin nonton secara streaming di sini.

Kamera mengambil gambar dari segala sudut masjid dan pelatarannya. Dengan menonton TV KSA tersebut saya berasa sedang ada di kedua Tanah Haram tersebut. Gambar-gambar hidup yang ditampilkan dilatarbelakangi alunan ayat-ayat Quran, kecuali pada saat azan dikumandangkan dan waktu pelaksanaan shalat. read more

Everything 2 Riyal

Tulisan “Everything 2 Riyal” akan banyak ditemukan pada deretan toko di sepanjang jalan menuju Masjid al Haram atawa Masjid Nabawi. Toko-toko tersebut menjual aneka macam souvenir haji atawa umroh, meskipun pernak-pernik yang dijual tak semuanya seharga 2 Riyal, ada yang 1 Riyal, 3 Riyal, bahkan 20 Riyal.

Apakah barang-barang yang dijual tersebut produk asli Arab Saudi? Tidak, mayoritas made in China. Inilah hebatnya orang Tiongkok, di mana bumi dipijak di sana akan ditemukan produk hasil negeri mereka. read more