Bedah Rumah: Menjual Kemiskinan?

Tayangan Bedah Rumah RCTI yang sekarang, lebih menjual kemiskinan dibandingkan seri Bedah Rumah tahun sebelumnya. Ada seorang penjual gado-gado yang telah ditinggal mati suaminya sehingga dia harus berjuang menghidupi dua anaknya.

Untuk memasak sehari-hari menggunakan kayu bakar yang didapatkan dari ranting-ranting yang ada di kebun karena dia tidak mampu membeli kompor dan minyak tanah. Begitu miskinnya, makan malam dengan lauk sisa jualan gado-gado siang harinya yang tidak habis terjual. Mereka bertiga anak beranak tadi tidur di kamar seadanya dalam satu balai. Oh ya, anak-anak belajar di lantai dengan penerangan seadanya. Sesuai skenarionya, di saat rumah direnovasi penghuni rumah akan diungsikan di hotel berbintang dan makan malam di restoran. Mulai adegan naik mobil, penyambutan reception hotel, masuk kamar dan makan dengan diner set yang lengkap sengaja dipertontonkan. Adegan yang memperlihatkan bahwa jurang kaya dan miskin begitu lebar dan dalamnya. read more

Apakah sah, permen dipakai sebagai alat pembayaran? Dan apakah satu permen yang dipakai sebagai alat tukar transaksi jual beli itu benar-benar seharga 100 rupiah?

Untuk ke sekian kalinya, saya dibuat sebal ketika berbelanja di minimarket Maret dan Mart : diberi uang kembalian berupa permen. Modusnya begini. Misalnya uang kembalian sebesar 1600 rupiah. Kita akan diberi uang kembalian sebesar 1 ribuan 1 lima ratusan dan 1 buah permen. Jadi, 1 permen dihargai setara 100 rupiah.

Suatu saat, permen sebagai uang pengembalian sudah terkumpul 10. Iseng-iseng permen tersebut saya pergunakan sebagai alat pembayaran, dan ternyata ditolak oleh kasir. Terjadi perdebatan dan hasilnya bisa diketahui, saya sebagai konsumen terpaksa harus ngalah. Sejak kejadian itu, saya menolak kalau diberi uang pengembalian berupa permen. Hitung-hitung dalam hati, biarlah minimarket itu yang mempunyai “hutang” ke saya (soalnya saya minta dicatat sebagai deposit mereka tidak mau). Pengalaman saya ini, bisa jadi satu dari sekian ratus kasus yang pernah dikeluhkan konsumen di beberapa surat pembaca di media massa. read more

Filosofi Gombal

Gombal itu kain lap yang berasal dari pakaian bekas, bisa baju, kaos, celana dalam, atau sarung. Setiap orang membutuhkan sebuah gombal. Maka tidak heran, peran gombal di dalam kehidupan manusia beradab sungguh besar. Tengoklah di bawah jok sepeda motor Anda, di sana ada gombal yang tiap pagi selalu dipakai untuk mengelap motor. Atau di pojok dapur, akan ditemui banyak gombal karena di tempat ini perlu banyak gombal untuk membersihkannya. Lalu, di atas rak sepatu. Ada sepotong gombal untuk melicinkan sepatu setelah diolesi semir. Dan masih banyak tempat lagi yang memerlukan peran gombal.

Meskipun jasanya banyak sekali, nilai gombal akan turun drastis bahkan berkonotasi negatif jika dia masuk dalam sebuah kalimat atau frase kata. read more