Usia bapak saya 79 tahun, tetapi selalu merasa muda. Ia terus saja bergerak selepas subuh hingga menjelang tidur. Ada saja aktivitas yang dilakukan seperti menyapu halaman, memelihara aneka binatang (burung, ayam, kelinci dan kucing), berkebun atau sekedar bersih-bersih rumah. Ia juga prigel dengan aneka pekerjaan pertukangan dan perbengkelan.
Mungkin karena ada waktu luang, ia mencoba bisnis kecil-kecilan: jualan gas tabung hijau dan menyewakan kompor gas. Siapa konsumen bapak? Ada saja yang membeli gas tabung hijau, apalagi kalau persediaan gas di warung-warung habis maka mBah Sapardi – demikian ia dipanggil – akan menjadi tujuan terakhir mendapatkan gas. Tak banyak ia menyediakan gas, paling banter berjumlah belasan saja.
Lalu, siapa konsumen yang menyewa kompor gas? O, iya saya kasih gambaran dulu bagaimana bentuk kompor gas bapak saya, yakni seperti kompornya tukang martabak atau nasgor gitu. Ia bikin bentuk portabel, bisa digunakan untuk segala situasi. Nah, mereka yang suka menyewa kompor gas bapak adalah pengusaha katering, orang yang lagi punya hajat (dengan cara memasak sendiri) atau para pebisnis yang bikin kue yang sedang kebanjiran order. Di bulan haji seperti inilah kompor gas bapak laris manis. read more →