Dayang Sumbi dan seribu candi

Jejaka yang ditemui di pinggir telaga kemarin datang kepadanya dan mengatakan kalau ia jatuh cinta pada pandangan pertama. Dayang Sumbi memainkan ujung kainnya tak segera menyambar panah asmara yang telah dilepaskan jejaka di depannya itu.

“Namaku pun kau tidak tahu, kenapa kau begitu sembrono menyatakan cinta kepadaku?”

“Duhai wanita cantik, sejak pertemuan kemarin aku tak bisa memejamkan mata barang sejenak. Tak lepas fikiranku membayangkan wajahmu.”

“Kalau kau tahu nama wanita yang kau sukai, lamunanmu akan semakin sempurna dengan selalu menyebut namanya.” read more

Ike Mese: perang akibat gagalnya diplomasi

Kapal-kapal kami baru saja meninggalkan Pelabuhan Tuban untuk menuju ke negara kami nun jauh di sana, Kekaisaran Mongol. O iya, perkenalkan nama saya Meng Khi, asisten pribadi Jenderal Ike Mese salah satu dari tiga pemimpin ekspedisi Mongol ke Tanah Jawa.

Saya sendiri pernah datang ke Tanah Jawa, sekitar 3 tahun yang lalu. Saya mendapatkan titah khusus dari Kaisar Kubilai – ia terkenal dengan sebutan Kubilai Khan, untuk datang ke Tanah Jawa menyampaikan pesan Kubilai Khan untuk raja Jawa. Kejayaan Kerajaan Singasari yang dipimpin oleh Kertanegara terdengar sampai ke telinga Kubilai Khan, sehingga ia ingin menaklukan Singasari ke bawah duli Khan Agung kami tersebut.

Tapi apa daya, pesan yang saya sampaikan mendapatkan penolakan dari Kertanegara. Lihatlah wajah saya. Hidung saya tidak utuh, telinga kiri buntung. Semua itu ulah dari Kertanegara, ketika saya sampaikan pesan Kubilai Khan supaya tunduk dan takluk kepada Kekaisaran Mongol dengan cara memberikan upeti rutin saban tahunnya. Ia marah dan mengiris hidung dan telinga saya. read more

Wabah di Kahuripan

Prabu Erlangga judeg pikirannya. Tumenggung Trawang seorang pejabat tertinggi di Ketemenggungan Kasarasan Kerajaan Kahuripan saban hari mesti melaporkan perkembangan penanganan wabah yang terjadi di wilayah Kahuripan. Tumenggung Trawang mencatat, jumlah rakyat yang mati akibat wabah sudah hampir mencapai angka selaksa nyawa. Bagaimana Prabu Erlangga tidak pusing, segala upaya sudah dilakukan namun wabah belum juga sirna.

“Tumenggung, sudah ketemu belum asal muasal sumber wabah tersebut?” tanya Prabu Erlangga kepada Tumenggung Trawang. read more